Peristiwa ledakan yang menggemparkan itu terjadi pada tanggal 7 November dan mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit. Data yang terhimpun menunjukkan sebanyak 96 orang menjadi korban dan harus dilarikan ke beberapa rumah sakit di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan investigasi sementara, terungkap bahwa pelaku membawa tujuh unit bom yang rencananya akan diledakkan di area sekolah. Dari jumlah tersebut, hanya empat bom yang berhasil meledak. Tiga bom lainnya berhasil diamankan oleh aparat kepolisian sehingga tidak menimbulkan ledakan tambahan.
Lokasi ledakan terjadi di dalam masjid sekolah serta di taman baca yang letaknya berdekatan dengan bank sampah. Modus yang digunakan pelaku pun berbeda untuk setiap lokasi. Untuk ledakan di masjid, pelaku menggunakan remote control sebagai pemicu. Sementara itu, ledakan di area taman baca dan bank sampah dipicu menggunakan sumbu api konvensional.
Kejadian ini tentunya menyisakan duka mendalam dan meningkatkan kewaspadaan di berbagai institusi pendidikan. Perkembangan kondisi pelaku dan proses hukum yang akan dijalaninya terus menjadi perhatian utama.
Artikel Terkait
Mendagri Tito Karnavian Terima Gelar Adat Petua Panglima Hukom di Aceh
7 Cara Mengatasi Pasangan Playing Victim dalam Pernikahan
Restra Lemah: Penyebab & Solusi RKAT Lembaga Zakat Tidak Optimal
Kecelakaan Pesawat C-130 Hercules di Georgia: 20 Prajurit Turki Tewas, Penyebab Diduga Kerusakan di Udara