Sejarah Pembangunan Rel di Indonesia
Pembangunan rel kereta api di Indonesia memiliki sejarah panjang sejak masa kolonial Belanda. Dahulu, jalur kereta dibangun untuk mengangkut hasil bumi ke pelabuhan, bukan untuk kepentingan rakyat. Pola serupa terlihat dalam proyek Whoosh, dimana kepentingan pemilik modal seringkali mendominasi.
Dampak Sosial Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan kereta cepat Whoosh membawa konsekuensi sosial tersendiri. Masyarakat yang tinggal di sekitar area pembangunan harus menghadapi perubahan drastis. Pembangunan proyek ini juga memunculkan pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya diuntungkan dan siapa yang justru tertinggal.
Pembangunan yang Berkeadilan
Penerimaan terhadap kemajuan teknologi harus diimbangi dengan perhatian terhadap kebutuhan dasar masyarakat. Inovasi transportasi seperti kereta cepat Whoosh seharusnya bisa memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir kelompok tertentu.
Pertanyaan mendasar tetap mengemuka: apa sebenarnya tujuan pembangunan kereta cepat Whoosh? Apakah untuk mengejar kemajuan yang inklusif atau sekadar memenuhi ambisi pembangunan fisik semata?
Artikel Terkait
Istidraj: Ketika Kemudahan Dunia Justru Menjadi Jebakan
Zelensky di Luar Negeri, Rusia Klaim Kuasai Dua Kota Kunci di Timur Ukraina
Ayam Bersyahadat dan Pelajaran Toleransi di Hutan Kalimantan
Indonesia Serukan Penahanan Diri Jelang Eskalasi di Yaman Selatan