Sanksi yang tidak tegas terhadap pelaku perundungan turut memperparah situasi. Perlindungan berlebihan dengan dalih usia remaja justru dapat menghilangkan efek jera. Diperlukan mekanisme disiplin yang edukatif namun tetap tegas, disertai pendampingan psikologis bagi korban maupun pelaku.
Pendidikan Berbasis Nilai: Integrasi Ilmu dan Akhlak
Solusi jangka panjang membutuhkan pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan pembentukan karakter. Sistem pendidikan ideal seharusnya tidak hanya mencetak individu yang cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan moral yang kuat. Setiap ilmu harus diarahkan untuk membangun kesadaran bertanggung jawab terhadap sesama.
Peran Komunitas Sekolah dalam Menciptakan Lingkungan Sehat
Seluruh elemen sekolah—mulai dari guru, staf, siswa, hingga orang tua—perlu terlibat aktif menciptakan lingkungan yang aman dan saling menghargai. Program peer counseling, pelatihan resolusi konflik, dan penguatan komunikasi antara sekolah dan keluarga dapat menjadi langkah praktis mencegah perundungan.
Kesimpulan: Dari Reaktif Menuju Preventif
Ledakan di SMAN 72 Jakarta harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh sistem pendidikan kita. Perlu pergeseran paradigma dari pendekatan reaktif menuju preventif dengan membangun ekosistem sekolah yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan saling menghormati. Hanya dengan transformasi sistemik yang komprehensif, kita dapat memutus siklus perundungan dan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter mulia.
Artikel Terkait
Kades di Sragen Tersangka Korupsi Sewa Tanah Desa, Rugikan Negara Rp 240 Juta
Perjuangan Dakwah Ustaz Awi: Mengajar & Mengaji di Pedalaman Suku Talang Mamak Riau
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kronologi CCTV dan Motif Pelaku Menurut Polda Metro Jaya
Kronologi Lengkap Ledakan SMAN 72 Jakarta: Detik-detik Pelaku Beraksi Berdasarkan CCTV