I'jaz Al-Qur'an di Era Digital: Tantangan dan Peluang bagi Generasi Z
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara manusia berinteraksi, termasuk dalam aspek spiritual dan keagamaan. Generasi Z, yang lahir dan tumbuh bersama internet, menjadi saksi bagaimana agama Islam menemukan medium baru dalam menyampaikan dakwah, termasuk dalam mengekspresikan kemukjizatan Al-Qur'an atau I'jaz Qur'an.
Memahami Konsep I'jaz Al-Qur'an
Secara etimologis, I'jaz Al-Qur'an merujuk pada ketidakmampuan manusia untuk menandingi Al-Qur'an. Mukjizat ini bersifat sholih li kulli zaman wa makan, relevan di setiap waktu dan tempat. Keistimewaannya tidak hanya terletak pada keindahan bahasa, tetapi juga pada kedalaman pesan dan pengetahuan yang dikandungnya. Para mufassir klasik seperti Al-Baqillani dan Ar-Rafi'i menegaskan bahwa keunikan Al-Qur'an mencakup struktur bahasa, makna yang mendalam, serta kemampuannya menjawab permasalahan di setiap zaman.
Generasi Z dan Media Sosial sebagai Ruang Belajar
Bagi Generasi Z, media sosial bukan sekadar platform hiburan, melainkan juga ruang belajar dan pembentuk pandangan hidup. Konten-konten digital yang mengaitkan ayat Al-Qur'an dengan ilmu pengetahuan modern, seperti embriologi atau kesehatan mental, menjadi pintu masuk untuk memahami mukjizat Al-Qur'an secara kontekstual. Fenomena ini menghadirkan wajah baru dakwah Qur'ani, menjangkau jutaan orang dengan mudah.
Artikel Terkait
Tusuk-Tusuk Cantik: Ide Camilan Pesta Tahun Baru 2026 yang Bikin Tamu Terpana
Senjata Api Ditemukan Saat Pembubaran Demo Bermuatan Simbol GAM di Lhokseumawe
Aksi Begal Motor di Kembangan Bawa Senjata, Warga Cuma Bisa Nonton
UMP 2026 Resmi Ditetapkan, Serikat Pekerja Soroti Kesenjangan dengan Harga Pasar