Prasetyo Hadi menekankan kekhawatiran Presiden Prabowo mengenai dampak psikologis jangka panjang dari game kekerasan. Ia mencontohkan game seperti PUBG, yang di dalamnya terdapat pengenalan berbagai jenis senjata.
"Lebih berbahaya lagi ini kan secara psikologis, terbiasa melakukan yang namanya kekerasan itu sebagai sesuatu yang mungkin menjadi biasa saja," jelasnya.
Kekhawatiran ini juga mencakup normalisasi tindakan perundungan atau bullying jika anak-anak terbiasa dengan konten kekerasan dalam game.
Solusi Proaktif: Aktifkan Kembali Kegiatan Sosial
Selain pembatasan game online, Presiden Prabowo juga menginstruksikan langkah proaktif dengan menghidupkan kembali kegiatan sosial dan kepemudaan. Dua program yang ditekankan adalah:
- Karang Taruna di tingkat kampung harus diaktifkan kembali.
- Pramuka di lingkungan sekolah juga harus lebih aktif.
Peran Guru dan Tenaga Pendidik
Instruksi presiden juga mencakup peran guru dan tenaga pendidik. Mereka diminta untuk lebih waspada dan peka terhadap kondisi serta perilaku siswa di lingkungan sekolah.
"Kalau di lingkungan sekolah bagaimana juga para guru dan tenaga pendidik harus lebih aware atau perhatian manakala ada sesuatu yang dirasa mencurigakan," tukas Prasetyo Hadi.
Artikel Terkait
Tebing Ambrol di Lebak, Aktivitas Galian Pasar Diduga Jadi Pemicu
Tragedi di Balik Jeruji: Mimpi dan Kopi yang Terhenti di Rutan Medaeng
Wali Kota Eri Cahyadi: Hukum Haram untuk Premanisme di Surabaya
Video Lawas Atalia Bocorkan Sisi Lain Ridwan Kamil: Pemaaf Banget, Sampai Saya Terkejut