Kegiatan ini menggunakan prinsip ramah lingkungan, termasuk pupuk organik, serta memilih komoditas dengan masa tanam singkat dan nilai gizi tinggi. Selain mendapatkan keterampilan, warga binaan juga belajar disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab.
Menurut salah satu warga binaan, Supriyanto (45), program seperti ini sangat berarti sebagai bekal hidup setelah bebas. Program di Lapas Ambarawa menjadi bukti bahwa pembinaan melalui praktik nyata dapat membawa dampak positif bagi warga binaan dan masyarakat.
Dengan menanam, memelihara, dan berbagi, Lapas Kelas II A Ambarawa menciptakan ladang kemandirian yang penuh harapan, sekaligus mendukung reintegrasi warga binaan ke masyarakat.
Artikel Terkait
Advokat Tuding Pernyataan Maaf Jokowi Soal Ijazah Sebagai Taktik Adu Domba
Membaca Al-Quran Bukan Cuma di Lisan, Tapi Juga di Hati
Najib Razak Terjerat 165 Tahun Penjara, Tapi Cuma 15 Tahun yang Dijalani
Dopamin Digital: Saat Game Online Menggerogoti Masa Depan Anak