Tragedi di Masjid SMAN 72 Jakarta: Pencegahan Ekstremisme Kekerasan Jadi Prioritas
Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyatakan ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat 7 November 2025 merupakan tindakan ekstremisme berbasis kekerasan. Peristiwa ini menewaskan puluhan orang dan menjadi alarm peringatan bagi kesiapsiagaan dan pencegahan ekstremisme di Indonesia.
7 Poin Penting SETARA Institute Terkait Tragedi SMAN 72 Jakarta
1. Ekstremisme Kekerasan di Kalangan Remaja
Tragedi ini menunjukkan masalah ekstremisme berbasis kekerasan di usia dini masih menjadi ancaman serius. Referensi terhadap pelaku teror internasional dan tulisan "Welcome to Hell" pada senapan mainan terduga pelaku mengindikasikan ini bukan sekadar kriminal biasa tetapi mengarah pada terorisme.
2. Kerjasama Semua Pihak dalam Pencegahan
Kompleksitas pencegahan ekstremisme kekerasan membutuhkan kerjasama seluruh pihak. Kemajuan teknologi mempercepat penyebaran paham radikal, sehingga upaya peningkatan literasi kebangsaan dan toleransi harus dilakukan lebih massif.
3. Penguatan Kemampuan Berpikir Kritis
Pencegahan mendesak meliputi penguatan kemampuan berpikir kritis dan penerimaan terhadap keberagaman. Masyarakat harus belajar menyublimasi ketidaksetujuan tanpa merusak atau meniadakan yang berbeda.
Artikel Terkait
Roy Suryo Ditahan, Muslim Arbi Soroti Kontroversi Ijazah Jokowi yang Tak Kunjung Muncul
Stop Stigma! Menteri Pratikno Tegaskan Penderita TBC Butuh Dukungan, Bukan Dikucilkan
Fotografer Ngamen di Event Olahraga: Gaya Hidup, Ancaman Privasi, dan Dampaknya
Survei KedaiKOPI: 80,7% Publik Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasan Utamanya