Polemik Whoosh: Membedah Isu Shadow Government dan Kekuasaan di Indonesia
Polemik Whoosh tidak hanya berkutat pada isu mark-up harga, potensi korupsi, lonjakan utang, atau ketergantungan pada China. Analisis yang lebih dalam mengarah pada sebuah fenomena politik yang dikenal sebagai state behind the state atau pemerintahan bayangan.
Isu ini mempertanyakan struktur kekuasaan yang sebenarnya di Indonesia. Narasi yang berkembang menyebut bahwa pemerintahan formal tidak sepenuhnya dipegang oleh satu aktor tunggal. Kekuasaan riil diduga justru berada di tangan kekuatan lain, yaitu Jokowi dan para kroninya. Mantan pemegang kekuasaan dianggap masih memiliki pengaruh signifikan, bahkan mampu mendikte keputusan negara meskipun secara formal tampak telah berganti kepemimpinan.
Pertanyaan kritis pun muncul: jika kekuasaan mantan presiden masih setara atau bahkan melampaui presiden petahana, lalu apa fungsi sebenarnya dari jabatan presiden? Apakah ia hanya menjadi simbol yang dikendalikan oleh kekuatan di belakang layar?
Artikel Terkait
Soeharto & Marsinah Calon Pahlawan Nasional 2024, Ini Tanggapan Fadli Zon
Pria 110 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun di Bulukumba, Begini Penampakannya
Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Dapat Pendampingan Penuh, Ini 3 Bentuk Bantuan Mensos Gus Ipul
3 Tipe Pejabat Korup di Konoha: Maling Kakap hingga Pejabat Difitnah