Dalam penyelidikan, polisi menemukan sejumlah tulisan bernada radikal pada senjata mainan yang dibawa terduga pelaku. Salah satu tulisan yang mencolok adalah ‘14 Words’, sebuah semboyan yang dikenal dalam gerakan supremasi kulit putih.
Slogan ‘14 Words’ berbunyi: “Kita harus mengamankan keberadaan orang-orang kita dan masa depan untuk anak-anak kulit putih.” Frasa ini diciptakan oleh David Lane, seorang teroris dan rasis Amerika yang merupakan anggota kelompok The Order.
Selain itu, terdapat pula beberapa nama yang dikaitkan dengan gerakan Neo-Nazi pada senjata mainan tersebut, di antaranya:
- Brenton Tarrant: Pelaku penembakan Masjid Christchurch di Selandia Baru pada 2019. Ia dikenal sebagai supremasi kulit putih dan teroris sayap kanan.
- Alexander Bissonnette: Pelaku penembakan di sebuah masjid di Quebec, Kanada, pada 2017 yang menewaskan enam orang.
- Luca Traini: Seorang penganut ideologi ekstrem kanan dari Italia.
Penemuan tulisan dan simbol-simbol ini memperkuat dugaan bahwa terduga pelaku terpapar oleh konten dan paham radikal yang beredar secara global.
Artikel Terkait
Cucu Soeharto Dukung Gelar Pahlawan Nasional, Soroti Pembangunan 32 Tahun
Mendikdasmen Abdul Muti Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ini Data Terkini
Kemenhaj RI Bentuk Task Force Haji 2026, Sinergi dengan KBRI & KJRI Arab Saudi
Update Korban Ledakan SMAN 17 Jakarta: 2 Masih Dirawat Intensif di ICU & HCU RSIJ