ASDP Cetak Laba Rp637 Miliar, Kok Direksinya Dituntut 8,5 Tahun Penjara?

- Sabtu, 08 November 2025 | 12:00 WIB
ASDP Cetak Laba Rp637 Miliar, Kok Direksinya Dituntut 8,5 Tahun Penjara?

Matematika Ajaib di Ruang Sidang: Epilog Kasus ASDP yang Mengguncang Dunia BUMN

Direksi ASDP yang sukses membukukan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan sebesar Rp637 miliar pada tahun 2023 justru menghadapi tuntutan pidana 8,5 tahun penjara. Ironisnya, perusahaan yang meraih peringkat 7 BUMN terbaik ini dituduh menyebabkan kerugian negara senilai Rp1,25 triliun - angka yang mencapai 98,5% dari nilai akuisisi PT Jembatan Nusantara.

Kontroversi Perhitungan Kerugian Negara dalam Kasus ASDP

Proses persidangan mengungkap fakta mengejutkan terkait metode perhitungan kerugian negara. KPK menghitung kerugian sebesar Rp1,25 triliun menggunakan auditor internal mereka, bukan melibatkan BPK atau BPKP sebagai lembaga audit resmi. Yang lebih mengejutkan, perhitungan ini dibantu oleh seorang dosen konstruksi perkapalan tanpa sertifikasi penilai publik.

BPK sebagai auditor konstitusional mengaku tidak pernah diminta untuk melakukan audit dalam kasus ini. Ketika memberikan kesaksian sebagai ahli, BPK justru menyatakan bahwa audit mereka hanya menemukan opportunity loss sekitar Rp4,8-10 miliar untuk dua kapal - jauh dari angka Rp1,25 triliun yang didakwakan.

Fakta-fakta yang Terungkap di Persidangan

Sepanjang persidangan, berbagai fakta menguntungkan terdakwa bermunculan:

PPATK tidak menemukan aliran dana korupsi dalam transaksi akuisisi. KPK sendiri mengakui tidak ada aliran uang mencurigakan. BPK menyatakan bahwa akuisisi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saksi dari komisaris dan direksi membantah tuduhan bahwa komisaris tidak menyetujui akuisisi. Prof. Rhenald Kasali sebagai ahli manajemen menegaskan bahwa mengakuisisi perusahaan yang sedang rugi adalah praktik bisnis yang lazim.

Prestasi ASDP di Bawah Kepemimpinan Terdakwa

Data kinerja ASDP di bawah kepemimpinan direksi yang kini ditahan menunjukkan pencapaian yang luar biasa:

Laba bersih meningkat dari Rp326 miliar (2021) menjadi Rp637 miliar (2023). Pendapatan perusahaan melonjak dari Rp3,55 triliun menjadi Rp5,03 triliun. ASDP meraih peringkat 7 BUMN terbaik versi Infobank 2024. Perusahaan menjadi operator feri dengan armada terbesar di Indonesia.


Halaman:

Komentar