Krisis Keamanan Afrika Barat: Analisis Ancaman JNIM di Mali & Boko Haram di Nigeria

- Jumat, 07 November 2025 | 18:06 WIB
Krisis Keamanan Afrika Barat: Analisis Ancaman JNIM di Mali & Boko Haram di Nigeria

Krisis Keamanan Afrika Barat: Ancaman JNIM di Mali dan Boko Haram di Nigeria

Afrika Barat menghadapi ancaman keamanan besar dari kelompok militan seperti JNIM di Mali dan Boko Haram di Nigeria. Situasi di kedua negara ini semakin mengkhawatirkan dengan eskalasi kekerasan yang mengancam stabilitas regional dan perdamaian di kawasan Sahel.

Blokade Bahan Bakar JNIM Lumpuhkan Ekonomi Mali

Sejak awal September, kelompok Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda menerapkan blokade pasokan bahan bakar terhadap pemerintahan militer Mali. Strategi perang ekonomi ini menyebabkan kelumpuhan di ibu kota Bamako, dengan SPBU tutup, mobilitas warga terhenti, dan kepanikan melanda masyarakat.

Kegagalan Pemerintahan Militer dan Bangkitnya Ekstremisme

Pemerintahan militer Mali yang berkuasa sejak kudeta 2021 gagal membangun legitimasi politik dan struktur sosial yang adil. Kekosongan kekuasaan ini dimanfaatkan JNIM untuk tampil sebagai alternatif otoritas di pedesaan, menawarkan keamanan dan distribusi logistik meski melalui kontrol represif.

Ancaman "Emirat Jihad" di Jantung Afrika Barat

Dunia internasional semakin khawatir dengan menguatnya posisi JNIM di Mali. Amerika Serikat, Italia, dan Jerman telah mengeluarkan peringatan perjalanan. Ancaman Mali jatuh ke tangan kelompok teroris bukan lagi sekadar teori, tetapi skenario realistis yang dapat menciptakan "emirat jihad" pertama di Afrika Barat.

Strategi Economic Warfare dan Conflict Leverage

Blokade bahan bakar oleh JNIM bukan hanya taktik militer, melainkan bentuk perang ekonomi (economic warfare) untuk menekan pemerintah Mali bernegosiasi dalam posisi lemah. Dalam teori negosiasi konflik, strategi ini dikenal sebagai conflict leverage dengan menguasai sumber daya vital.

Akar Masalah Struktural dan Ketimpangan Pembangunan

Konflik di Mali berakar pada kegagalan struktural negara dan ketimpangan pembangunan antara wilayah selatan (Bamako) dan utara (Timbuktu, Gao, Kidal). Militerisasi pemerintahan memperlebar jurang ketidakpercayaan, sementara masyarakat sipil kehilangan ruang partisipasi.

Dinamika Konflik Nigeria yang Kompleks


Halaman:

Komentar