Waspada Demam Berdarah! Kasus Dengue di Indonesia Tembus 1 Juta pada 2024
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melaporkan lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang sangat signifikan sepanjang tahun 2024. Total kasus yang tercatat mencapai 1.068.881.
Yang lebih mengkhawatirkan, sebagian besar pasien, yaitu 98,7 persen atau setara dengan 1.055.255 orang, memerlukan perawatan inap di rumah sakit. Lonjakan kasus ini langsung berdampak pada pembiayaan klaim kesehatan yang harus ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Beban Biaya Klaim BPJS Kesehatan untuk DBD Membengkak
Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, menyoroti besarnya beban pembiayaan untuk penanganan DBD. Klaim biaya perawatan akibat dengue mengalami kenaikan yang drastis, dari sekitar Rp 1,5 triliun pada tahun 2023 menjadi hampir dua kali lipat, yaitu Rp 2,9 triliun pada 2024.
Hal ini menunjukkan betapa besarnya beban penyakit DBD terhadap sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan keuangan negara. Sebagian besar biaya ini berasal dari kasus rawat inap yang sebenarnya dapat dicegah dengan langkah antisipasi yang tepat.
Pentingnya Perbaikan Sistem Pelaporan dan Deteksi Dini DBD
Lily Kresnowati juga mengungkapkan keprihatinannya mengenai data klaim BPJS yang menunjukkan angka kasus empat kali lebih tinggi dari laporan nasional. "Ini adalah tanda bahwa kita harus memperbaiki sistem pelaporan dan deteksi dini," ujarnya.
Dia menekankan perlunya pergeseran paradigma dari sistem kesehatan yang reaktif menjadi sistem yang antisipatif. Sistem ini harus didukung oleh data terpadu, kebijakan berbasis bukti, dan kolaborasi yang kuat lintas sektor. "Pencegahan dan edukasi masyarakat jauh lebih efisien daripada biaya kuratif yang terus membengkak," tegas Lily.
Artikel Terkait
Danar Dwi Putra: Kisah Illustrator Digital Lestarikan Wayang Kulit
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Elon Musk Tertinggi dengan $497 M
Kisah Danar Dwi Putra, Kolektor Muda yang Pelihara 85 Wayang Kuno hingga Usia 93 Tahun
Biaya APBN untuk Kereta Cepat Whoosh: Tanggung Jawab & Dampaknya