"Akan tetapi kasus Whoosh jangan menjadi beban APBN saat ini," tandasnya. Ia menggarisbawahi bahwa sumber APBN berasal dari pajak rakyat, sehingga penggunaannya harus sangat hati-hati.
Masalah Fundamental Proyek Whoosh Perlu Diungkap
Hari Purwanto mempertanyakan pergeseran model proyek Whoosh dari business to business (B2B) menjadi business to government (B2G). Ia mendesak agar akar permasalahan dan pihak yang bertanggung jawab atas pergeseran ini diungkap ke publik.
"Proyek Whoosh sudah menjadi rahasia umum dimulai sejak era Jokowi berkuasa, lalu bermasalah dan menjadi polemik saat ini," jelasnya. Ia menekankan pentingnya memastikan proyek ini bebas dari cacat hukum dan administrasi.
APBN Masih Menanggung Beban Lain
Hari Purwanto mengingatkan bahwa APBN masih memiliki banyak tanggungan lain, termasuk pembiayaan program MBG (Makan Bergizi Berimbang) yang menjadi andalan pemerintahan Prabowo. Oleh karena itu, solusi untuk Whoosh harus mempertimbangkan beban fiskal negara secara keseluruhan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan akan menanggung jawab sepenuhnya persoalan Whoosh. Pernyataan ini disampaikan usai peresmian Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, 4 November 2025.
"Saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya. Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung enggak ada masalah," kata Prabowo saat itu. Presiden juga meminta PT KAI tidak khawatir mengenai pembayaran utang Whoosh.
Artikel Terkait
Dari Layar ke Hidup: 5 Drama Korea yang Menyimpan Pelajaran Mendalam
Ustadz Jazir Wafat, Telah Pergi Sang Guru dan Perpustakaan Hidung Sejarah Indonesia
Sirkus Kelas Dunia Gratis Ramaikan The Park Pejaten Akhir Tahun
Tragedi Dini Hari di Gerbang Tol Muktiharjo, 16 Nyawa Melayang