Kisah Kevser Yilmaz Jarada: 24 Tahun Hidup di Gaza, Derita Blokade & Perang

- Kamis, 06 November 2025 | 06:00 WIB
Kisah Kevser Yilmaz Jarada: 24 Tahun Hidup di Gaza, Derita Blokade & Perang

Kisah Kevser Yilmaz Jarada: 24 Tahun Hidup di Gaza Penuh Cobaan

Di tengah Gaza yang mengalami periode paling menghancurkan dalam sejarah modern, seorang perempuan Turki berbagi kisah hidupnya selama 24 tahun di wilayah yang diblokade. Kehidupan yang dibentuk oleh serangan udara, kekurangan, dan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Perjalanan Hidup di Gaza

Setelah menikah pada tahun 1999, Kevser Yilmaz Jarada memutuskan pindah ke Gaza dan tinggal di sana selama 24 tahun. Ia meninggalkan Gaza pada musim panas 2023 karena alasan kesehatan, tak lama sebelum perang antara Israel dan Hamas meletus.

Jarada mengungkapkan, "Saya mengalami perang, blokade, dan kesulitan yang dialami rakyat Gaza bersama mereka. Saya menganggap diri saya salah satu dari mereka, dan saya merasa seperti warga Gaza."

Kondisi Gaza di Bawah Pendudukan

Hingga tahun 2005, pemukim Israel menduduki tanah Palestina di Gaza dengan kehidupan yang mewah. Mereka tinggal di lahan luas dengan fasilitas lengkap, sementara warga lokal berjuang melawan kesulitan ekonomi dan perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Jarada menegaskan, "Warga Gaza melawan dan tidak membiarkan penjajah hidup nyaman di tanah mereka sendiri. Penduduknya sendiri yang membersihkan tanah mereka dari penjajah."

Pendidikan di Tengah Konflik

Meskipun hidup terhenti akibat konflik, pendidikan tidak pernah berhenti di Gaza. Jarada menekankan bahwa bahkan selama perang, anak-anak tetap bersekolah. Setelah sekolah, mereka biasanya menghabiskan waktu di masjid yang berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial.

Namun, akses keluar Gaza melalui gerbang perbatasan Rafah sangat sulit. Mahasiswa atau pasien harus mendaftar berbulan-bulan sebelumnya dan menunggu persetujuan.


Halaman:

Komentar