Usai kejadian, Repan mendatangi rumah sakit di kawasan Cempaka Putih namun ditolak dengan alasan tidak mempunyai identitas KTP. Korban begal Baduy ini hanya dilayani di luar rumah sakit dimana lukanya diperban tanpa dijahit. Repan kemudian memutuskan berjalan kaki menuju rumah pelanggan madunya di Tanjung Duren.
Pukul 08.30 WIB - Evakuasi ke Klinik dan RS Ukrida
Setiba di rumah pelanggan bernama Johan Chandra atau Nello, kondisi Repan terlihat kebingungan dan kesakitan. Setelah upaya menghubungi keluarga di Baduy gagal, Nello membawa Repan ke klinik terdekat. Saat perban dibuka, darah keluar deras sehingga pihak klinik menyerah dan merujuknya ke RS Ukrida dimana Repan akhirnya mendapat 10 jahitan pada luka di tangan kirinya.
Minggu, 2 November 2025 - Laporan Polisi dan Penyidikan
Kasus pembegalan terhadap warga Baduy ini telah dilaporkan ke Polsek Cempaka Putih dengan nomor LP/B/83/XI/2025/SPKT/POLSEK CEMPAKA PUTIH/POLRES METRO JAKPUS/POLDA METRO JAYA. Polisi masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan dari korban dan memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian begal.
Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih, Iptu Mulyadi, mengonfirmasi bahwa penyidikan masih berlangsung. "Saksi korban, kita telusuri CCTV di sepanjang jalan. Masih proses lidik," ujarnya kepada wartawan pada Selasa (4/11). Kondisi korban begal warga Baduy ini dilaporkan sudah berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan medis yang memadai.
Artikel Terkait
Gugatan Amran Sulaiman vs Tempo: Fakta 4 Poin PPR Dewan Pers Dijalankan dalam 1 Hari
Bilqis Hilang di Taman Pakui Makassar: Fakta Terbaru, Terekam CCTV Dibawa Perempuan Tak Dikenal
KPK Panggil Putra Syahrul Yasin Limpo Terkait Kasus TPPU Kementan
Prosesi Lengkap Pemakaman PB XIII di Imogiri Dihadiri Ribuan Pelayat