Busana rancangan Wilsen tidak hanya menonjolkan estetika, tetapi juga menunjukkan bagaimana tradisi dapat hidup berdampingan dengan modernitas. Melalui JFW 2026, kain tenun Dayak Iban tampil sebagai simbol ketahanan budaya dan pemberdayaan perempuan daerah.
Program Aram Bekelala Tenun Iban
Kolaborasi ini merupakan wujud nyata pemberdayaan perempuan pengrajin Dayak Iban di pedalaman Kalimantan Barat. Yayasan Kawan Lama aktif melalui program Aram Bekelala Tenun Iban yang melibatkan perempuan dari empat dusun di Kapuas Hulu.
Program pemberdayaan ini berfokus pada pelatihan teknik menenun, regenerasi penenun muda, pengembangan motif, dan penggunaan pewarna alami berbasis sumber daya lokal.
Kisah di Balik Keindahan Tenun Iban
"Di balik keindahan kain tenun, ada kisah ketekunan dan kebanggaan perempuan Dayak Iban yang menjaga nilai luhur sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman," ungkap Tasya, Ketua Pengurus Yayasan Kawan Lama.
Koleksi menawan dari Desainer Wilsen Willim dapat disaksikan melalui akun Instagram resmi @wilsenwillimofficial, yang menampilkan kemegahan kain tenun Dayak Iban dalam balutan busana modern.
Artikel Terkait
Kecelakaan KA Bangunkarta Tewaskan 3 Orang: Palang Pintu Diduga Tidak Menutup
6 Langkah Personal Branding untuk Gen Z Palembang di Era AI
Pemeriksaan Protokol Notaris Kubu Raya: MPDN Pastikan Kepatuhan Hukum
Indonesia dan Taiwan Kerja Sama Atasi Sampah Laut: Strategi & Dampaknya