Haus Validasi: Mengapa Kita Terobsesi dengan Pengakuan Orang Lain?
Apakah Anda sering mengecek notifikasi media sosial setiap beberapa menit setelah mengunggah konten? Merasa kecewa ketika jumlah penonton story Instagram tidak sesuai harapan? Perilaku ini menunjukkan gejala haus validasi yang dialami banyak orang modern.
Apa Itu Haus Validasi dan Bagaimana Cirinya?
Haus validasi adalah kondisi psikologis dimana seseorang terus-menerus membutuhkan pengakuan dan persetujuan dari orang lain. Fenomena ini muncul sebagai rasa ingin diakui yang secara halus mengendalikan berbagai aspek kehidupan kita, membuat kita sibuk menciptakan citra positif di mata orang lain meski kenyataannya berbeda.
Validasi sebagai Kebutuhan Modern
Di era digital, validasi telah berubah menjadi kebutuhan psikologis baru. Selain kebutuhan dasar seperti makan dan minum, manusia modern juga membutuhkan pengakuan sosial. Kita berlomba menunjukkan versi terbaik diri melalui media sosial, ingin dianggap produktif, tampak bahagia, dan dikagumi banyak orang.
Akar Psikologis Kebutuhan Validasi
Kebutuhan akan validasi sebenarnya merupakan hal wajar. Sejak kecil, kita telah terbiasa dengan sistem apresiasi - mendapat pujian saat berprestasi, mendapatkan pengakuan saat melakukan hal baik. Pola ini kemudian terbawa hingga dewasa, dimana kita sering lupa bahwa pengakuan tidak harus selalu berasal dari eksternal.
Artikel Terkait
Peran Strategis Papua: Memperkuat Posisi Indonesia di Kawasan Indo-Pasifik
Imam Shamsi Ali dan Zohran Mamdani Doa Bersama, Sejarah Baru Pilwalkot New York
Rumah Hakim Khamozaro Waruwu Terbakar, Sedang Sidang Kasus Korupsi Bobby Nasution
Hukum Tidur di Masjid Menurut MUI Medan Pasca Kasus Pemukulan di Sibolga