15 Tanda Gaslighting dalam Pernikahan: Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

- Selasa, 04 November 2025 | 21:45 WIB
15 Tanda Gaslighting dalam Pernikahan: Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

15 Tanda Gaslighting dalam Pernikahan yang Sering Tak Disadari

Gaslighting dalam pernikahan adalah bentuk manipulasi psikologis yang halus namun merusak. Pelaku secara sistematis membuat korban meragukan realitas, ingatan, dan penilaian mereka sendiri. Berikut adalah 15 tanda gaslighting dalam hubungan pernikahan yang perlu diwaspadai.

1. Kebohongan yang Terus Diulang

Pasangan berbohong secara konsisten meski fakta sudah jelas. Mereka menyampaikan ketidakbenaran dengan percaya diri, membuat Anda mempertanyakan kenyataan yang Anda ketahui.

2. Menolak Pernyataan Meski Ada Bukti

Pelaku gaslighting menyangkal peristiwa atau percakapan yang benar-benar terjadi, bahkan ketika ada bukti konkret. Penyangkalan ini bertujuan mengikis keyakinan Anda pada ingatan sendiri.

3. Menggunakan Hal Pribadi Sebagai Senjata

Gaslighter memanfaatkan hal-hal yang penting bagi Anda - seperti keluarga, anak, atau karier - untuk menyerang dan mengendalikan. Mereka membuat Anda merasa bersalah atas keputusan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.

4. Kehabisan Energi Emosional

Korban gaslighting sering merasa lelah secara emosional. Kombinasi komentar sinis, kebohongan kecil, dan manipulasi berulang menguras energi mental, membuat sulit berpikir jernih.

5. Perkataan dan Perbuatan Bertolak Belakang

Pasangan mengatakan sesuatu tetapi bertindak sebaliknya. Ketidaksesuaian ini sengaja diciptakan untuk mengacaukan persepsi dan mematahkan kepercayaan diri korban.

6. Memberi Pujian untuk Membingungkan

Pelaku menyelipkan pujian di antara kritik atau serangan verbal. Pola ini menciptakan kebingungan emosional, membuat korban terus bergantung pada validasi dari pasangan.

7. Sengaja Menciptakan Kebingungan

Gaslighter memahami kebutuhan manusia akan stabilitas. Mereka sengaja menciptakan situasi membingungkan agar korban mencari kepastian dari mereka, memperkuat ketergantungan.

8. Menggunakan Hal yang Dicintai Sebagai Alat Ancaman

Dalam pernikahan, pelaku dapat menggunakan anak, harta, atau hubungan sosial sebagai alat tekanan. Mereka tidak segan memanipulasi hal-hal yang berharga bagi Anda untuk memaksakan kepatuhan.


Halaman:

Komentar