Keberanian Budi Arie untuk mengambil langkah ini diduga kuat terkait dengan memudarnya kekuasaan Jokowi. Dalam dunia politik, loyalitas seringkali mengikuti arah angin kekuasaan. Jokowi kini hanya mengandalkan sisa-sisa 'hutang budi' dari orang-orang yang pernah ia lantik ke posisi strategis.
Namun, fenomena ini juga tidak terlepas dari rekam jejak politik Jokowi sendiri. Banyak pengamat yang menilai bahwa apa yang dilakukan Budi Arie tidak lebih dari cerminan dari praktik politik yang pernah diterapkan Jokowi terhadap Megawati dan PDIP.
Jokowi mendapatkan tiket politik dari PDIP sebanyak lima kali untuk berbagai pencalonan, ditambah dua tiket untuk anak dan menantunya, total tujuh kali. Balasan dari semua fasilitas politik itu justru dianggap sebagai bentuk pengkhianatan oleh banyak pihak di internal PDIP.
Kini, Jokowi mungkin akan merasakan sendiri buah dari praktik politik yang pernah ia jalankan. Dinamika kekuasaan terus berputar, dan pengkhianatan politik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari permainan kekuasaan di Indonesia.
Artikel Terkait
3 Tempat Wisata Religi di Surabaya yang Wajib Dikunjungi: Sunan Ampel hingga Cheng Hoo
PM Qatar dan Yordania Bahas Gencatan Senjata Gaza: Update Terkini
Demo Gorok Leher Ainul Yaqin: Kecaman Internasional & Desakan Pemecatan dari Transjakarta
IKN Kota Hantu? Pemerintah Bantah dan Pastikan Pembangunan Tetap Jalan