Venezuela Tuduh AS Rencanakan "False Flag" di Trinidad dan Tobago
Pemerintah Venezuela menuduh Amerika Serikat sedang menyiapkan operasi "false flag" atau serangan rekayasa di wilayah Trinidad dan Tobago. Tuduhan ini menyatakan AS berencana menciptakan insiden palsu sebagai alasan untuk melakukan agresi militer terhadap Venezuela.
Menteri Luar Negeri Venezuela Ungkap Rencana Provokasi AS
Menteri Luar Negeri Venezuela Yván Gil mengungkapkan operasi ini akan dibuat seolah-olah kapal militer AS diserang di perairan Trinidad, kemudian Venezuela akan dijadikan kambing hitam.
"Ini skenario lama yang pernah digunakan AS dalam sejarah, seperti kasus USS Maine dan Teluk Tonkin," tegas Gil melalui media sosial. "Mereka menciptakan konflik untuk memaksakan kepentingan asing di wilayah kita."
Gil juga mengklaim pihak berwenang telah membongkar jaringan kriminal yang didanai CIA dan terlibat dalam rencana provokasi tersebut.
"Venezuela tidak akan terpancing, tapi kami akan mempertahankan kedaulatan kami tanpa ragu," tegasnya, sambil meminta Perdana Menteri Trinidad Kamla Persad-Bissessar bersikap netral dan memilih jalan damai.
Peningkatan Aktivitas Militer AS di Karibia
Tuduhan Venezuela muncul bersamaan dengan peningkatan signifikan aktivitas militer AS di kawasan Karibia. Kapal perusak USS Gravely dilaporkan telah tiba di pelabuhan Port of Spain, Trinidad, untuk melakukan latihan bersama militer setempat.
Sejak Agustus, pemerintahan Donald Trump telah mengerahkan kapal perang, kapal selam bertenaga nuklir, serta sekitar 4.500 pasukan ke wilayah selatan Laut Karibia dalam operasi yang diklaim sebagai misi pemberantasan narkoba.
Artikel Terkait
Oknum Polisi Bunuh Dosen IAK Bungo: Motif Asmara dan Keterlibatan Pelaku Lain Didalami
3 Warga Palestina Ditembak Israel di Gaza Timur: Korban Anak-Anak Dibawa ke RS al-Ahli
Ledakan Tabung Elpiji 3 Kg di Pekalongan Tewaskan Satu Keluarga, Ini Kronologinya
PPPK Paruh Waktu ke Full Time: Proses, Syarat, dan Isu Jual Beli Jabatan