Layanan Mikrotrans atau JakLingko JAK41 terpaksa berhenti beroperasi sementara pada Minggu (2/11) akibat aksi protes yang dilakukan oleh Persatuan Pemilik dan Sopir Mikrolet M02 Trayek Kampung Melayu-Pulogadung.
Penyebab Demo: Rute yang Sama dan Penurunan Pendapatan
Menurut Samsul (40), sopir Mikrotrans JAK41, sebanyak 25 armada tidak diizinkan keluar dari terminal oleh pihak JakLingko. Hal ini terjadi karena proses mediasi dengan sopir angkot M02 belum menemui titik terang. Persoalan utama yang menjadi pangkal protes adalah kesamaan rute operasi antara Mikrotrans JakLingko dan angkot reguler M02.
“Rutenya memang sama. Bukan persaingan, karena JakLingko enggak berbayar, sedangkan angkot berbayar. Mungkin pendapatannya kurang,” jelas Samsul. Sementara itu, Trisno (61), sopir angkot M02, menyatakan bahwa pihaknya hanya meminta agar rute Mikrotrans sementara dialihkan untuk mencegah benturan operasional.
Dua Tuntutan Kunci dari Sopir Angkot M02
Perwakilan komunitas sopir, Ilham, menyampaikan dua tuntutan utama dalam aksi protes tersebut. “Pertama, perubahan jalur JakLingko. Kedua, apabila tuntutan enggak disetujui, tariklah kami, 46 unit ini ke dalam JakLingko JAK 41,” ujarnya di lokasi protes, Jalan Persahabatan Raya, Jakarta Timur.
Artikel Terkait
Polri Siagakan Deteksi Dini dan Pukul Duluan untuk Amankan Natal dan Tahun Baru
Kalbar Digoyang 31 Kali Gempa dalam 14 Tahun, Ketapang Paling Sering Bergetar
Bencana Tak Lagi Musiman, Kewaspadaan Kita Sudah Sampai Mana?
Wamen Ribka Haluk Soroti Tata Kelola Otsus Papua: Jangan Sampai Ada SiLPA Membengkak