Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap empat faktor fenomena atmosfer yang memicu pertumbuhan awan hujan lebat hingga ekstrem di Indonesia. Puncak musim penghujan diprediksi terjadi dalam sepekan ke depan dengan dominasi kondisi berawan di sebagian besar wilayah.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, keempat fenomena atmosfer tersebut adalah MJO (Madden-Julian Oscillation), gelombang atmosfer ekuator Kelvin dan Rossby, fenomena lokal belokan pertemuan angin, serta fenomena hangatnya suhu permukaan air laut. Kombinasi faktor-faktor ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi hujan lebat hingga ekstrem.
"Dalam sepekan ke depan, potensi peningkatan intensitas hujan hingga sangat lebat di beberapa wilayah makin dimungkinkan untuk terjadi," tegas Dwikorita dalam konferensi pers virtual.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, khususnya di wilayah:
Artikel Terkait
November Run 2025: Lomba Lari Kemensos Peringati Hari Pahlawan, Ini Maknanya
Peringatan Maulid Nabi 2025 oleh Wanita Islam Se-Kalbar, Gelar Sinergi untuk Akhlaqul Karimah
Hasil Tes DNA Kerangka di Gedung ACC Kwitang Akan Keluar Rabu, 5 November
Hasil Bhayangkara FC vs Persita 1-1: Damjanovic Selamatkan Poin di Menit Akhir