Survei ini dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan perangkat digital seperti tablet dan ponsel. Setiap hasil wawancara dikirim langsung ke server pusat yang hanya dapat diakses oleh tim peneliti untuk memastikan keaslian dan keamanan data yang dikumpulkan.
Lembaga tersebut melaporkan bahwa 1.270 responden terlibat dalam jajak pendapat ini. Rinciannya adalah 830 responden dari Tepi Barat (83 lokasi pemukiman) dan 440 responden dari Jalur Gaza (44 lokasi). Survei ini memiliki margin kesalahan sebesar 3,5 persen.
Hasil survei memperlihatkan bahwa meskipun hidup di bawah blokade, pendudukan militer, dan kehancuran akibat perang, rakyat Palestina tetap bersatu dalam satu suara. Mereka menolak tunduk pada tekanan eksternal yang berusaha melemahkan perlawanan dan berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebebasan serta martabat nasional mereka.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Jalur Kereta Khusus Malioboro: Transformasi Wisata Jogja Menuju Budaya Bersih & Tertib
Warga Tambakrejo Semarang Bertahan 10 Hari Hadapi Banjir dan Kelangkaan Gas
Prabowo dan PM Selandia Baru Perkuat Kemitraan, Bahas Kerja Sama Perdagangan hingga Pendidikan
Intimidasi Katering MBG: Wali Murid Dipaksa Minta Maaf Usai Kritik Menu