Pertanyaan tentang keuntungan pribadi pun tak terelakkan. Apakah ada pihak yang diuntungkan dari megaproyek yang sarat dengan masalah pembiayaan ini?
Fakta menunjukkan bahwa operasional kereta api ini terus merugi meski okupansi mencapai tingkat maksimum. Akar masalahnya terletak pada ketergantungan pembiayaan melalui hutang luar negeri.
Ketidakseimbangan antara pendapatan operasional dan beban hutang semakin memperparah kondisi. Beban hutang yang harus ditanggung ternyata jauh lebih besar daripada potensi keuntungan yang bisa diraih.
Analisis mengarah pada kemungkinan adanya keuntungan besar yang dinikmati tertentu pihak. Latar belakang pelaku sebagai pebisnis rather than negarawan menguatkan dugaan ini. Pola pikir bisnis terlihat jelas dalam konsep yang diusung, sementara media dinilai turut berperan dalam membangun narasi yang tidak selalu sejalan dengan kepentingan nasional.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Warga Tambakrejo Semarang Bertahan 10 Hari Hadapi Banjir dan Kelangkaan Gas
Prabowo dan PM Selandia Baru Perkuat Kemitraan, Bahas Kerja Sama Perdagangan hingga Pendidikan
Intimidasi Katering MBG: Wali Murid Dipaksa Minta Maaf Usai Kritik Menu
Papan Interaktif IFP Kemendikbud: Solusi Pembelajaran Digital di Sekolah