Kehidupan Jumaroh mengalami perubahan drastis setelah menjadi siswa Sekolah Rakyat. Di sini, ia tidak perlu lagi memilah sampah dan bisa fokus pada pendidikannya. Ia juga bisa mendalami hobinya dalam bidang pencak silat.
"Dari segi makanan menjadi sangat teratur dan bergizi. Saya makan tiga kali sehari ditambah dua kali snack," ungkapnya tentang perubahan pola hidupnya.
Disiplin hidup juga menjadi nilai tambah yang ia dapatkan. Jadwal yang teratur membuatnya tidak bisa lagi bermalas-malasan seperti ketika di rumah. Fasilitas meja belajar di asrama juga sangat membantunya, mengingat sebelumnya ia tidak memiliki meja belajar di rumah.
Prestasi dan Cita-Cita Mulia
Di Sekolah Rakyat, Jumaroh menyukai pelajaran Biologi dan PJOK. Ketertarikannya pada olahraga membawanya pada prestasi membanggakan, termasuk juara 1 Indonesia Student Sport Championship Tahun 2023 dan juara dua Bekasi Challenge Tahun 2023.
Cita-citanya pun sangat inspiratif. Ia bercita-cita menjadi ilmuwan biologi yang meneliti sampah di Bantargebang untuk diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
"Saya ingin sampah di Bantargebang bukan menjadi hal yang menjijikkan tapi justru membanggakan," tegasnya dengan semangat.
Semangat Jumaroh untuk membanggakan orang tuanya melalui prestasi menjadi motivasi utamanya. Perpindahannya dari rumah ke asrama Sekolah Rakyat adalah langkah strategis untuk tidak menjadi beban ekonomi bagi orang tuanya sekaligus meraih masa depan yang lebih cerah.
Artikel Terkait
Perang Hybrid: Strategi & Kolaborasi Sipil-Militer Hadapi Ancaman Modern
Bantuan Kemensos Rp 4 Miliar untuk Korban Banjir Semarang, Demak, dan Pati
Hasil Pemutakhiran Data BLTS: 10 Juta KPM Layak, 3,5 Juta Akan Divalidasi Ulang
Kronologi Lengkap Kasus Kredit Mobil yang Jerat Neni Nuraeni Hingga Ditahan