Strategi Politik dan Kedekatan dengan Tokoh Populer
Pengalaman Jokowi memenangkan Pilpres tiga kali, serta jabatan Gubernur dan Wali Kota, memberinya pemahaman mendalam tentang tokoh-tokoh yang sedang populer. Pendekatan terhadap tokoh seperti Dedi Mulyadi dan Purbaya dianggap lebih menguntungkan daripada menjauhi atau melawan mereka. Hal ini terlihat dari sikap Gibran Rakabuming Raka yang mendekatkan diri kepada Dedi Mulyadi dan memberikan dukungan terhadap gaya ceplas-ceplos Purbaya.
Purbaya: Gaya Kepemimpinan yang Berbeda
Purbaya beruntung tidak disamakan dengan Jokowi. Karakternya justru lebih mirip dengan Prabowo Subianto: ceplas-ceplos, apa adanya, dan tanpa tedeng aling-aling. Apa yang dirasakan di hati, itulah yang diucapkan. Gaya ini membuat Purbaya lebih mudah ditafsirkan dan dipahami publik.
Berbeda dengan Jokowi dan Dedi Mulyadi yang memiliki relawan dan buzzer, Purbaya tampil tanpa dukungan semacam itu. Saat diserang, ia membalas langsung tanpa memedulikan persepsi publik. Ia juga dengan enteng menolak bergabung dengan partai politik, memilih fokus pada tugas yang diberikan Presiden.
Kelebihan dan Tantangan Gaya Purbaya
Keunggulan Purbaya terletak pada kemampuannya menjelaskan hal rumit menjadi sederhana, sehingga mudah dipahami masyarakat. Ini adalah permainan otak yang membutuhkan kecerdasan, bukan sekadar politik simbolis atau gestur tubuh. Namun, kelemahannya, publik bisa menuntut lebih dari yang ia katakan. Di sisi lain, hal ini justru menunjukkan bahwa ia bekerja tanpa agenda tersembunyi.
Gaya kepemimpinan Purbaya sangat kontras dengan Jokowi dan Dedi Mulyadi. Jika Jokowi dan Dedi Mulyadi mungkin tidak banyak dituntut di awal, namun terbukti mengambil lebih banyak di akhir, Purbaya justru sebaliknya. Ia menetapkan standar tinggi sejak awal dan berusaha memenuhinya.
Dengan fokus pada pekerjaan dan penolakannya terhadap politik praktis, Purbaya menawarkan gaya kepemimpinan yang segar dan transparan. Namun, hanya waktu yang akan membuktikan konsistensinya di masa depan.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Garut Rendam Ratusan Rumah, Ini Penyebab dan Dampaknya
Larangan Main Padel Tanpa Baju: 4 Alasan Penting untuk Ditaati
Kemacetan Parah Jalan Mampang, Kecepatan Hanya 10 Km/Jam!
Komet ATLAS Terbakar di Belakang Matahari: Misi Rahasia NASA Akankah Ungkap Misteri Asal-usulnya?