Wina Saputri (27), seorang pejalan kaki, menyatakan bahwa kondisi ini membuat trotoar Jakarta tidak aman untuk tuna netra. Ia menyarankan agar mereka selalu didampingi saat beraktivitas di luar.
"Kalau bisa sama keluarganya dipandu. Kalau jalan sendiri bahaya juga," ujarnya.
Panggilan untuk Pemerintah Segera Bertindak
Ajil (19) yang memiliki keluarga tuna netra mendesak perbaikan segera. Menurutnya, pemerintah harus proaktif tanpa menunggu adanya korban terlebih dahulu.
"Jangan nunggu korban dulu. Jakarta harusnya jadi tempat yang nyaman dan aman buat semua," tegasnya.
Dengan berbagai kendala yang ada, aksesibilitas jalur tuna netra di Jakarta mendesak untuk diperbaiki guna menjamin keselamatan dan kemandirian para penyandang disabilitas.
Artikel Terkait
Zona Merah Cikande: Kisah Pilu 91 Warga Direlokasi & Misteri Cesium-137 yang Guncang Industri Nasional
Masa Depan Dimulai dari PAUD: Pelatihan Rahasia Ini Siap Cetak Generasi Koding Indonesia 2045
60% Pelaku UMKM RI Perempuan: Kunci Tekan Kekerasan yang Bikin Penasaran
6 Ekor Elang Brontok Diselamatkan di Bakauheni, Siapakah Dalang di Balik Penyelundupan Ini?