Protes Palestina Warnai Laga Galatasaray vs Bodo/Glimt di Liga Champions

Suasana pertandingan Liga Champions antara Galatasaray dan Bodo/Glimt pada Rabu malam, 22 Oktober 2025, di Istanbul, diwarnai aksi protes politik yang mencolok. Meski pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan tuan rumah, sorotan justru tertuju pada aksi pendukung kedua tim.

Suporter Galatasaray dikenal dengan pandangan politiknya yang vokal. Dalam laga tersebut, mereka menampilkan aksi spektakuler dengan membentuk bendera Palestina raksasa di tribun penonton. Tidak hanya itu, mereka juga membentangkan spanduk besar berbahasa Inggris yang bertuliskan pesan politis tajam: "STOP THE GENOCIDE!" atau "HENTIKAN GENOSIDA!".

Aksi ini bukanlah yang pertama kalinya. Selama dua tahun terakhir, suporter Galatasaray kerap menampilkan koreografi dan spanduk pro-Palestina di berbagai pertandingan, mengukuhkan reputasi mereka sebagai kelompok suporter yang aktif menyuarakan isu politik internasional.

Di sisi lain, klub tamu asal Norwegia, Bodo/Glimt, juga memiliki rekam jejak sikap yang serupa. Pada musim sebelumnya, saat berhadapan dengan klub Israel, Maccabi Tel Aviv, di Liga Konferensi UEFA, Bodo/Glimt mengambil langkah solidaritas dengan menyumbangkan seluruh hasil penjualan tiket pertandingan untuk bantuan kemanusiaan di Gaza.

Kolaborasi simbolis antara kedua klub ini terlihat dari saling balas tweet akun resmi mereka di media sosial, yang semakin menggarisbawahi pesan politik yang ingin disampaikan dalam pertandingan sepak bola bergengsi Liga Champions UEFA tersebut. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bagaimana isu global seperti konflik Palestina dapat menemukan ruang ekspresinya bahkan di dalam stadion sepak bola.