Proyek Kereta Cepat Whoosh: Kontroversi, Utang, dan Janji Tanpa APBN
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama Whoosh, telah menjadi salah satu proyek infrastruktur paling kontroversial di era pemerintahan Jokowi. Dari awal perencanaannya, proyek ini sudah diwarnai berbagai masalah, mulai dari penolakan keras hingga kini meninggalkan beban utang yang harus ditanggung.
Penolakan Keras dari Jonan
Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan diketahui menentang mati-matian proyek kereta cepat ini. Penolakan ini didasari oleh berbagai pertimbangan, terutama terkait aspek kelayakan ekonomi dan finansial dari proyek yang menelan dana sangat besar tersebut.
Janji Tanpa APBN vs Realita
Presiden Joko Widodo (Jokowi) awalnya berjanji bahwa pembangunan kereta cepat Whoosh tidak akan menggunakan dana APBN. Janji ini menjadi salah satu poin penting untuk meredam kekhawatiran publik. Namun dalam pelaksanaannya, nyatanya APBN tetap harus mengucur untuk menutupi berbagai kekurangan pendanaan yang terjadi.
Beban Utang yang Ditinggalkan
Kini, setelah kereta cepat Whoosh beroperasi, masalah terbesar yang muncul adalah beban utang yang harus ditanggung. Realita ini memunculkan pertanyaan tentang keberlanjutan finansial proyek infrastruktur megah ini ke depannya.
Sumber artikel asli: Portal-Islam.id
Artikel Terkait
BLTS Sulut Tembus 66 Ribu Penerima, Bantu Warga Siapkan Natal
Mantan Pangdam Diponegoro Diperiksa Kejati Jateng Terkait Dugaan Pencucian Uang Rp237 Miliar
Menteri PPPA: Peran Ayah Kunci Perangi Korupsi dari Dalam Keluarga
Curut Pendukung Gibran Diserang, Rommi Irawan Singgung Lagi Keputusan Paman MK