Suasana malam yang tenang di sebuah warung kopi sederhana di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, seketika berubah menjadi medan teror mencekam.
Rekaman CCTV menangkap detik-detik brutal ketika belasan orang yang diduga geng motor menyerbu warkop tersebut pada Rabu (8/10/2025) dini hari. Mereka menebar kekacauan dengan senjata tajam dan senjata api, yang mengakibatkan dua orang terkapar dengan luka tembak.
Peristiwa biadab ini menimpa Adam, sang pemilik warung dan Andi, karyawannya. Dalam hitungan detik, Adam harus menahan sakit akibat peluru yang bersarang di bahunya, sementara Andi mengalami luka tembak yang lebih parah di bagian pelipis dan dada. Keduanya menjadi korban salah sasaran dari amuk gerombolan yang datang tanpa peringatan.
Menurut penuturan Adam, serangan terjadi begitu cepat saat ia dan dua karyawannya sedang melayani pelanggan. Tanpa alasan yang jelas, sekitar 10 hingga 15 sepeda motor berhenti di depan warungnya. Para pelaku, yang hampir semuanya membawa senjata tajam, langsung turun dan menyerang membabi buta.
“Mereka datang berkonvoi, hampir semuanya bawa sajam. Satu orang bahkan terlihat membawa senjata api,” ungkap Adam saat dikonfirmasi.
Dari rekaman CCTV, kengerian itu tergambar jelas. Para pengunjung dan karyawan yang sedang duduk santai sontak panik berhamburan. Para pelaku tanpa ampun mengayunkan senjata, membalikkan meja, dan menghancurkan apa saja yang ada di depan mereka. Puncak kekerasan terjadi ketika seorang pelaku mengarahkan senjata apinya ke arah korban. Suara tembakan memecah malam, membuat Andi dan Adam langsung tersungkur.
Diduga kuat, para pelaku sebenarnya mencari kelompok geng motor lain yang dikabarkan pernah singgah di warung tersebut. Namun, karena target mereka tidak ada di lokasi, amarah mereka dilampiaskan kepada siapa saja yang ada di sana.
“Kami sama sekali tidak melawan. Mereka langsung menyerang semua yang ada di lokasi tanpa bertanya,” tambah Adam dengan nada pilu.
Setelah melumpuhkan para korban, para pelaku tidak hanya puas melukai. Mereka dengan cepat menjarah laci kasir, menggasak seluruh uang hasil penjualan hari itu yang diperkirakan berjumlah antara Rp2,3 juta hingga Rp2,5 juta. Sebuah ponsel milik Adam juga sempat direbut, namun ia berhasil mempertahankannya di tengah kekacauan.
Usai melancarkan aksinya, gerombolan brutal itu langsung kabur, meninggalkan Adam dan Andi yang terluka parah. Dengan sisa tenaga, Adam segera membawa karyawannya ke RSUD Tanah Abang untuk mendapatkan pertolongan medis sebelum melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanah Abang.
Kini, kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Adam hanya bisa berharap agar para pelaku segera ditangkap dan kekerasan serupa tidak menimpa pengusaha kecil lainnya.
“Kalau mereka punya masalah dengan orang lain, tolong jangan merusak usaha orang kecil seperti kami,” tutupnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Jokowi & Pintu Terakhir Kekuasaan: Analisis Eks Intelijen BIN Soal Permintaan Kapolri Dipertahankan
Dibunuh Atasan Sendiri, Misteri Kematian Dina Oktaviani: Karyawan Minimarket yang Tewas dalam Keadaan Mengenaskan
Rakyat Hanya Diberi Makan, Tapi Kenapa Dilarang Ikut Menanam? Penjelasan: - SEO: Memasukkan kata kunci utama rakyat, diberi makan, dan ikut menanam yang diperkirakan dicari pembaca. - Rasa Penasaran: Struktur pertanyaan langsung memicu keingintahuan pembaca untuk mencari jawabannya di dalam artikel. - Emosi: Kata dilarang menambahkan dimensi konflik dan ketidakadilan yang lebih kuat daripada tak dilibatkan, sehingga lebih menggugah.
Tragedi Dina Oktaviani: Galau yang Berakhir Mengerikan di Karawang