Jagat maya Indonesia kembali diguncang oleh kemunculan sebuah video 8 menit yang menyeret nama Hilda Pricillya, istri dari seorang anggota TNI. Dalam waktu singkat, nama Hilda menjadi viral dan menjadi pembicaraan hangat di berbagai platform digital, terutama setelah dikaitkan dengan dugaan hubungan terlarang bersama seorang prajurit TNI bernama Pratu Risal H. Kasus ini menjadi perhatian luas bukan hanya karena isu moral yang diangkat, tetapi juga lantaran munculnya dokumen internal militer yang tersebar ke publik. Dokumen tersebut memperlihatkan laporan resmi terkait dugaan pelanggaran disiplin dan asusila di lingkungan militer.
Awal Mula Isu: Dari Media Sosial ke Blog Anonim
Peredaran informasi bermula dari platform X (sebelumnya Twitter) serta sejumlah blog anonim yang mempublikasikan narasi mengenai video Hilda Pricillya. Beberapa akun dengan pengikut besar mengunggah potongan video disertai tagar dan kata kunci seperti Hilda Pricillya Persit, Hilda Pricillya Pratu Risal, dan video Hilda Pricilia 8 menit. Tautan menuju blog anonim yang diduga berisi kronologi lengkap juga beredar secara masif, mempercepat penyebaran isu hingga menjadi trending topic nasional. Dalam beberapa jam saja, nama Hilda muncul di daftar pencarian teratas Google dan X (dulu Twitter).
Dugaan Hubungan Terlarang di Lingkungan Internal TNI
Kontroversi semakin mencuat setelah disebut bahwa Hilda Pricillya merupakan istri dari Serka MFB, prajurit aktif di Yonif 725/Woroagi, Sulawesi Tenggara, satuan yang sama dengan Pratu RH. Dugaan hubungan terlarang di antara dua prajurit dalam satu kesatuan menimbulkan perhatian serius di lingkungan TNI. Dalam laporan yang beredar, hubungan keduanya disebut berawal dari interaksi rutin saat latihan tari gabungan untuk acara sertijab komandan batalyon. Intensitas komunikasi meningkat melalui Instagram dan WhatsApp, hingga berujung pada pertemuan di hotel di kawasan Kendari.
Bocornya Surat Internal TNI
Keriuhan semakin tak terbendung ketika beredar surat tembusan resmi TNI yang ditujukan kepada Danrem 143/HO. Dokumen tersebut berisi laporan rinci mengenai dugaan pelanggaran asusila antara Pratu RH dan Sdri HP. Dalam surat itu dijelaskan, peristiwa terbongkarnya kasus ini bermula pada 21 September 2025, saat Serka MFB memeriksa ponsel milik istrinya. Ia menemukan percakapan intens dengan nomor tak dikenal, yang belakangan diketahui milik Pratu RH.
Artikel Terkait
Viral Pria Klaim Bawa Mobil Barang Bukti Polsek untuk Jalan-jalan ke Mal
Antrean Solar di Palembang Bikin Sopir Truk Kelabakan
PBNU Mandek, Roda Organisasi Terkunci Konflik Internal
SAM Airlines Siap Terbang Langsung dari Aceh ke Tanah Suci Awal 2026