Selain itu, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia.
“Dalam waktu dekat tanggal 9 dan 12 Oktober kalau tidak salah Timnas Indonesia akan tampil di kualifikasi keempat piala dunia. Tidak mudah tapi bukan mustahil untuk Indonesia lolos di piala dunia. Dan kita minta nanti dalam pertandingan tersebut semuanya berjalan sesuai rencana dan netral,” ujarnya.
Kunjungan berikutnya ke Kanada, Kepala Negara menghasilkan capaian strategis. Prabowo diterima secara langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon, serta bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney.
Dalam kesempatan itu, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
“Intinya adalah 90,5 persen tarif barang-barang, produk-produk Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Dan itu tentunya mendampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia,” imbuhnya.
Dari Kanada, Prabowo kemudian menuju Belanda. Momen kunjungan ini istimewa, karena Prabowo tidak hanya diterima oleh Raja Willem-Alexander sebagai Kepala Negara Belanda, tetapi juga Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Belanda.
Pertemuan resmi tersebut menandai penguatan hubungan bilateral kedua negara, termasuk kesepakatan Belanda mengembalikan sekitar 30.000 benda dan artefak jawa bersejarah, serta fosil dan dokumen milik Indonesia
Sumber: inews
Artikel Terkait
Update SMA Negeri 72 Jakarta: Sekolah Sepi, Belajar Masih Daring Pasca Ledakan
Mahfud MD Beberkan Alasan Hukum Kasus Roy Suryo Bisa Gugur di Pengadilan
Pengaruh Pelatihan Israel pada NYPD: Dampak Pengawasan & Kontroversi
Kronologi Lengkap Gugatan Hukum RSUP Kandou Manado: Diduga Kelalaian Medis Sebabkan Kematian Gabriel Sineleyan