Isu Ijazah Gibran Memanas, Roy Suryo Sampai Bandingkan dengan Bung Hatta

- Senin, 08 September 2025 | 20:45 WIB
Isu Ijazah Gibran Memanas, Roy Suryo Sampai Bandingkan dengan Bung Hatta


Polemik seputar keabsahan ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kian memanas.

Kekinian, persoalan itu semakin bergeser dari sekadar persoalan administratif, menjadi ujian fundamental atas kejujuran dan integritas seorang pemimpin negara.

Dua tokoh publik, Bambang Widjojanto dan Roy Suryo, menyentil keras isu ini, menyebutnya sebagai masalah kenegarawanan yang tak bisa dianggap remeh.

Dalam diskusi tajam yang diunggah di kanal YouTube Bambang Widjojanto, Senin (8/9/2025), mantan pimpinan KPK tersebut menegaskan perkara ini menyentuh akar kelayakan seorang pejabat publik.

Menurutnya, persyaratan pendidikan yang diatur dalam regulasi pemilu bukanlah formalitas kosong yang bisa diabaikan.

"Ini penting karena berkaitan dengan persyaratan sebagai pejabat publik. Kalau syarat itu tidak terpenuhi, dia tidak pantas," tegas Bambang.

Senada dengan Bambang, Roy Suryo menilai inti persoalan ini bukanlah tentang selembar kertas, melainkan soal kejujuran dan watak seorang negarawan.

Ia menepis anggapan bahwa pihak-pihak yang mempersoalkan ijazah Gibran hanya sekadar mencari-cari kesalahan.

"Orang bilang, 'kok yang dipersoalkan cuma itu?' Iya, karena dia nggak jujur. Ini soal kejujuran dan kenegarawanan," ujar Roy dengan nada tegas.

Dibandingkan dengan Soekarno hingga Megawati

Untuk mempertajam kritiknya, Roy Suryo menarik garis perbandingan dengan sejumlah tokoh bangsa yang rekam jejak pendidikannya jelas dan tak pernah menjadi polemik.

Ia mencontohkan para proklamator yang integritas akademisnya tak terbantahkan.

"Bung Karno itu jelas, insinyurnya dari ITB. Bung Hatta, sampai sekarang replikanya malah dipajang di Rotterdam sana," kata Roy.

Bahkan, ia menyinggung Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, yang menurutnya menunjukkan kejujuran saat maju dalam kontestasi politik.

Megawati secara terbuka mengakui status pendidikannya tanpa ada upaya pemalsuan atau manipulasi dokumen.

"Bu Mega saat daftar presiden jelas, tidak lulus di UNPAD. Nilainya ada," tambahnya.

Kontras dengan para tokoh tersebut, keraguan publik terhadap Gibran muncul lantaran proses pendidikannya hingga memperoleh gelar sarjana dinilai tidak transparan dan penuh kejanggalan.

Hingga saat ini, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum memberikan klarifikasi yang komprehensif dan meyakinkan untuk menjawab tuduhan serius yang dialamatkan kepadanya, membiarkan bola liar terus bergulir di ruang publik.

Sumber: suara
Foto: Kolase foto Roy Suryo (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan). [Suara.com]

Komentar