Ahli digital forensik, Rismon Sianipar, memberikan sindirian kepada kuasa hukum Joko Widodo (Jokowi), setelah mereka menyebutkanRoy Suryo Cs tidak mampu menghadirkan bukti baru atau novum yang membuktikan ijazah Jokowi palsu.
Rismon pun mengklaim kuasa hukum Jokowi hanya fokus pada pekerjaan yang menyenangkan kliennya saja tanpa peduli dengan kebenaran yang ada.
"Jawaban saya kan they just doing their job, mereka hanya melakukan pekerjaannya. Whatever the truth is, they don't care, apapun kebenaran itu mereka tidak peduli. Yang penting kan mereka melakukan pekerjaan menyenangkan kliennya," ungkapnya, Kamis (17/7/2025), dikutip dari YouTube Refly Harun.
"Saya enggak tahu dibayar atau pro bono (bantuan hukum gratis), tentunya mungkin enggak pro bono lah, pro bini mungkin hahaha," kelakar Rismon.
Rismon merasa heran dengan sikap kubu Jokowi tersebut, sebab fakta-fakta yang ada di lapangan, menurutnya, tidak bisa dibantah oleh mereka.
Termasuk pernyataan dari mantan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Kasmudjo, yang sebelumnya disebut sebagai pembimbing skripsi Jokowi.
Namun, Kasmudjo kemudian membantah klaim tersebut dan menegaskan dirinya bukan pembimbing skripsi, melainkan hanya pembimbing akademik Jokowi semasa kuliah.
"Tapi begini aja, dengan fakta-fakta yang ada, terutama dari lapangan yang kami temukan dan juga bukti-bukti yang disajikan Dirtipidum, apa yang ada saja tidak bisa kok dibantah sama sekali."
"Kok masih kurang gitu loh. Bantahan Pak Kasmudjo satu kalimat pun tidak ada keluar dari pengacara Jokowi," kata Rismon.
Rismon mengatakan, justru kubu Jokowi lah yang tidak mempunyai bukti tambahan untuk memperkuat bahwa ijazah Jokowi itu memang benar-benar asli.
Bahkan, menurut Rismon, kubu Jokowi hanya mengandalkan penyelidikan Bareskrim Polri saja.
"Justru di pihak merekalah yang nggak ada tambahan apapun, bukti apapun untuk memperkuat bahwa ijazah Jokowi asli. Yang mereka lakukan adalah cuma bersandar pada kesimpulan identik dari Bareskrim," papar Rismon.
Padahal, kata Rismon, penyelidikan Bareskrim Polri juga kerap dipertanyakan, seperti pada kasus Jessica Wongso hingga Vina Cirebon.
"Saya tahu sendiri ketika Otto Hasibuan (Pengacara Jessica Wongso) itu membela Jessica Wongso, semua temuan atau hasil forensik bareskrim itu dipertanyakan."
"Tetapi ketika sekarang posisinya sejajar dengan atau di sisi dari Bareskrim, seolah-olah ya kebenaran itu sudah milik Bareskrim."
"Ketika membela Vina Cirebon maupun ketujuh terpidana Vina Cirebon, terutama kasus Jessica Wongso, itu pengacara orang tuanya mengatakan bahwa semua diragukan, interpretasi Bareskrim juga diragukan, jadi inilah bahwa they're just doing their job (kuasa hukum Jokowi)," ucap Rismon.
Kubu Jokowi Klaim Roy Suryo Cs Gagal Buktikan Ijazah Palsu Jokowi
Sebelumnya, kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, mengklaim, Roy Suryo dan kawan-kawan gagal membuktikan jika ijazah kliennya itu palsu seperti yang selama ini mereka gembor-gemborkan.
"Karena begini mereka tidak berhasil menunjukkan di mana cacatnya penyelidikan Bareskrim," ucap Yakup setelah mengikuti gelar perkara khusus di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Yakup mengatakan, kubu Roy Suryo yang selama ini mendalilkan ijazah Jokowi palsu, malah tidak pernah membuktikan di mana letak kepalsuannya.
Selain itu, tidak ada novum baru juga yang dibawa oleh Roy Suryo Cs, sehingga menurut Yakup, mereka harus berhenti mempermasalahkan ijazah Jokowi tersebut.
"Mereka juga tidak berhasil untuk memberikan novum bukti baru. ini ada bukti baru loh kalau ada dugaan ijazah Palsu jokowi sehingga mereka harus berhenti. Nah ini yang paling penting di situ," ujarnya.
Sementara itu, Roy Suryo mengaku akan menunjukkan hasil analisis teknis setelah memeriksa ijazah Jokowi yang disebut Bareskrim Polri palsu secara digital.
Hal itu dikatakan sebelum mengikuti jalannya gelar perkara khusus terkait kasus ijazah Jokowi di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
"Jadi, saya bersama dokter Rismon Nanti akan menjelaskan secara teknis Intinya nanti akan saya sampaikan seperti ini, ini ringkasannya. Jadi, judulnya adalah analisis teknis ijazah dan skripsi 99,9 persen palsu," kata Roy Suryo.
Roy Suryo menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan dengan menggunakan Error Level Analysis (ELA) berdasarkan gambar yang diunggah sejumlah orang termasuk politisi PSI, Dian Sandi.
Menurutnya, hasil face comparation menghasilkan pas foto di ijazah Jokowi not match atau tidak cocok dengan foto yang sekarang.
"Kesimpulannya hasil uji ELA, error level analisis terhadap ijazah jokowi menghasilkan error pada bagian logo dan foto. Hasil face comparation justru menghasilkan pas foto di ijazah match dengan atau cocok dengan foto Dumatno Budi Utomo," paparnya.
"Ijazah pembanding nomor 1115 milik Frono Jiwo, kemudian 1116 milik almarhum Hari Mulyono, 1117 Sri Murtiningsih, semuanya cocok semuanya identik," tuturnya.
"Tapi lucunya, ijazah milik Joko Widodo 1120 tidak identik. Jadi tidak identik dengan tiga ijazah di atas," sambungya.
Artikel Terkait
Kisah Pilu Tahanan Palestina: Penyiksaan di Penjara Israel Hingga Matanya Tak Lagi Bisa Melihat
Polisi Ungkap Modus Pelat Palsu Pengemudi Pajero Tot Tot Wuk Wuk
Jokowi Buka Suara di UGM, Faktanya Bikin Publik Terkejut!
Prabowo Batal Lantik Tim Reformasi Polri, Ada Kaitannya dengan Kasus Syur Ponakannya?