Sengaja Singgung Visi Misi saat Pilpres 2024 soal Kemiskinan, Anies: Kan Sudah Pernah Ditawarkan

- Senin, 05 Mei 2025 | 14:10 WIB
Sengaja Singgung Visi Misi saat Pilpres 2024 soal Kemiskinan, Anies: Kan Sudah Pernah Ditawarkan


Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini membicarakan perihal alasan mengapa orang miskin cenderung memiliki banyak anak. Pendapat itu dikemukakan Anies Baswedan melalui akun X resmi miliknya.

"Kenapa orang miskin punya banyak anak? Pertanyaan itu sering muncul, kadang dengan nada sinis. Tapi mari jeda sejenak dan coba memahami dari sudut pandang mereka. Saat dunia tidak memberi jaminan, tak ada pensiun, tak ada tabungan, tak ada negara yang hadir, anak menjadi satu-satunya 'aset' yang bisa diandalkan. Mereka adalah harapan terakhir, yang bisa merawat, membantu pekerjaan dan ekonomi keluarga, atau sekadar menemani di usia senja," tulis Anies Baswedan dalam sebuah utas pada 30 April 2025.

Namun, cuitan tersebut rupanya mendapat tanggapan dari warganet di media sosial. Beberapa melayangkan kritik, namun sejumlah warganet lainnya memuji jalan pemikiran Anies Baswedan.

Mendapat respons sedemikian rupa, Anies Baswedan kemudian mengunggah cuitan lainnya.

"Izinkan saya memberi beberapa tanggapan lanjutan, semoga bisa memperjelas maksud dan membuka ruang pikir kita bersama. Pertama, banyak yang berkisah lahir dari keluarga miskin dan dituntut ikut menopang keluarga. Untuk semua yang pernah mengalami, terima kasih telah bertahan dan jangan pernah merasa sendiri," tulis Anies Baswedan.

Ia lantas menyuarakan kembali kegelisahan warganet yang mengkritik pendapatnya.

"Lalu ada yang tanya, 'Kok mewajarkan orang miskin banyak anak?' Tidak. Empati itu bukan membenarkan, mewajarkan, apalagi romantisasi. Empati itu memahami alih-alih menghakimi. Supaya kita tahu apa yang terlihat 'masalah' seringkali adalah respons terhadap sistem yang lebih dulu bermasalah," lanjut Anies Baswedan.
Tak hanya itu, ia juga menuliskan kembali keluhan warganet yang menanyakan solusi padanya.

"Pertanyaan lain, 'Mana solusinya?' Ya utas kemarin memang bukan sedang bicara sebagai pemerintah ataupun kepada pemerintah, tapi sedang bicara kepada sesama warga biasa tentang empati. Pesannya, memahami lebih dulu sering jauh lebih penting daripada merasa harus langsung memberi solusi," timpalnya.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menyinggung kembali visi misi yang ia beberkan selama Pilpres 2024. Anies mengatakan bahwa dirinya dahulu sudah pernah menawarkan solusi kepada masyarakat Indonesia untuk mengurangi angka kemiskinan.

"Tapi, kalau mau bicara soal solusi kemiskinan secara lebih konkret, kami kan sudah pernah menawarkannya dalam visi-misi AMIN yang lalu. Silakan ditinjau kembali. Banyak hal yang dirancang di sana, dari ekonomi keluarga hingga keadilan antargenerasi," sambungnya.

Guna memberikan contoh nyata, Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya menerapkan pendekatan serupa saat masih bertugas di Jakarta.

"Di Jakarta, pendekatannya adalah, mulai dari cari akar masalah, dituntun oleh empati, lalu diselesaikan lewat sistem. Bukan sekadar karitatif atau performatif. Karena kemiskinan itu struktural, maka solusinya tentu juga harus sistemik," jelas Anies Baswedan.

Anies menyebut bahwa jika alasan orang miskin memiliki banyak anak untuk mencari jaminan hari tua, maka Pemprov akan hadir untuk memberi kepastian. Mulai dari perluasan kepersetaan BPJS hingga program Kartu Lansia Jakarta.

Tak hanya itu, program lainnya yang ditawarkan Anies Baswedan saat menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta juga mencakup pasar murah, Jaklingko gratis, Jakpreneur, hingga subsisi Pendidikan.

Untuk menambah kegiatan yang bisa dilakukan oleh orang-orang dalam kategori miskin, Pemprov Jakarta juga membuka ruang-ruang rekreasi yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

"Itulah contoh-contoh program yang dulu dihadirkan, dimulai dari empati, disusun secara sistematis. Masih banyak yang lain: berbagai bansos, revitalisasi kampung, hingga perlindungan untuk kelompok rentan. Tentu masih banyak ruang untuk perbaikan. Keadilan sosial itu perjuangan panjang," tutup Anies Baswedan.

Cuitan Anies Baswedan yang menyinggung kembali visi misi dirinya saat Pemilu 2024 itu pun menuai beragam tanggapan.

"Sabar pak, ya gimana ya mayoritas warga Indonesia ini emang minim literasi, males baca, males nyimak, maunya disuapin terus. Mungkin lain kali jelasin visi misinya sambal joket pak jika berkenan," komentar @jeill*****

"Sebagai warga 58 persen yang tobat, apakah boleh ya bro Anies kalau visi misinya akhirnya diadopsi dan bekerja Bersama berkontribusi sama pemerintah," tambah @bron*********

"Emang dulu menawarkan pak. Tapi rata-rata yang nggak milih bapak itu, mereka bilang kalau pak Anies hanya muter-muter aja pembicaraannya, bicaranya nggak jelas katanya nggak bisa dipahami," sambung @user****_

"Baca ini nyees banget. Kenapa ya dengan visi misi sematang ini masih aja kalah sama yang bersifat kenyang sementara," timpal @mida*****_**

"Nangis banget, kelihatan banget antara yang berisi sama yang omom-omom doang. Tiap hari ada aja gebrakannya, tapi yaah gimana lagii.." tulis @hiro_*****

Sumber: suara
Foto: Potret Anies Baswedan. [Instagram/aniesbaswedan]

Komentar