MURIANETWORK.COM - Pengamat Politik Citra Institute Efriza menilai Presiden Prabowo Subianto harus segera mengganti Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai bagian untuk melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, Prabowo harus berani ambil sikap tegas melakukan evaluasi bilang perlu menghentikan sementara program tersebut untuk melakukan perbaikan berbagai masalah, mulai dari masalah keracunan hingga penggelapan dana mitra dapur.
"Jika dirasakan quality control tidak dijalankan dengan baik maupun pelaksanaannya tidak benar-benar diseriusi oleh Kepala BGN maka perlu disikapi dengan tegas oleh Presiden Prabowo jika dirasa perlu mengganti Kepala BGN bisa saja, sebab diperlukan adanya penanggungjawab atas berbagai permasalahan MBG ini," kata Efriza saat dihubungi inilah.com, Jumat (2/5/2025).
"Juga diperlukan adanya terobosan maupun solusi yang baik, bisa saja dari orang yang baru terbaik dipilih, misalnya," sambung dia.
Ia menyebut, jika persoalan MBG disikapi seperti hanya dianggap temuan kecil saja dari permasalahan di daerah dikhawatirkan menyebabkan hilangnya simpati masyarakat terhadap program kerja Prabowo ini.
"Memungkinkan adanya kekhawatiran hingga ketakutan akan kualitas MBG ini dianggap membahayakan kesehatan anak-anak sekolah, ini yang dikhawatirkan jika tidak disikapi dengan cepat. Akhirnya masyarakat yang semestinya senang menerima MBG malah yang yang terjadi was-was," ucapnya.
Ia menekankan, program MBG yang menjadi janji kampanye Prabowo-Gibran tersebut bisa dibilang gagal jika tidak ada perbaikan yang serius dan akan menimbulkan masalah-masalah baru.
"Sebab upaya menyelesaikan masalah stunting ternyata gagal tetapi anggaran negara malah membengkak yang ujungnya kurang maksimal manfaatnya," katanya.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Kisah Emas Palsu dan Tembakan Airsoft di Asrama Polisi Sukajadi
Motor Curian Berhasil Dikembalikan dalam 1,5 Jam Berkat Kejar-Kejar Warga dan Polisi
Gempa 2,3 Magnitudo Guncang Tapteng pada Dini Hari
Diam yang Berbicara: Mengapa Remaja Memilih Bungkam Saat Alami Kekerasan