Kehadiran Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi sebagai salah seorang utusan khusus Presiden Prabowo Subianto saat prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan masih mengundang kritikan tajam.
Presidium Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (Aksi), Nurmadi H. Sumarta mengatakan, seharusnya Presiden Prabowo cukup mengutus tokoh Katolik, yakni Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan mantan Menhub Ignasius Jonan untuk menghadiri pemakaman wafatnya Paus Fransiscus Sabtu 26 April 2026 di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
"Tak perlu melibatkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi)," kata Nurmadi kepada RMOL, Selasa 29 April 2025.
Sebabnya, kata Nurmadi, Jokowi merupakan finalis tokoh dunia kategori kejahatan terorganisasi dan korupsi tahun 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
"Apalagi Jokowi sedang menghadapi kasus dugaan ijazah palsu dari UGM (Universitas Gadjah Mada)," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Solo ini.
Kata Nurmadi, bisa juga utusan yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus dari tokoh umat Katolik, seperti Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Keuskupan Agung Jakarta.
"Namun ternyata KWI dan Keuskupan Agung Jakarta tidak terlibat dalam pemilihan perwakilan dan pengoordinasian kunjungan tersebut," kata Nurmadi.
Presiden Prabowo mengutus empat utusan untuk hadir ke Vatikan. Keempat utusan tersebut adalah Joko Widodo, Thomas Djiwandono, Natalius Pigai, dan Ignasius Jonan.
Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7 RI Joko Widodo menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Alun-alun Basilika Santo Petrus, Vatikan/Ist
Artikel Terkait
Nha Trang Berubah Jadi Lautan, 41 Nyawa Melayang Akibat Banjir Dahsyat
Video Pengeroyolan Siswa di Losarang Diklaim Sekolah Hanya Kelewat Batas
21 Tahun Jadi Budak di Negeri Jiran, Tangis Ibu Ini Pecah Saat Jumpa Virtual dengan Cucu
41 Dapur MBG di Bawah Kendali Putri Wakil DPRD Sulsel, Muncul Tanda Tanya