MURIANETWORK.COM – Aksi demonstrasi mahasiswa menolak Undang-Undang (UU) TNI di depan Gedung DPR RI tak hanya diwarnai ketegangan, tetapi juga insiden pencopetan. Setidaknya enam handphone milik peserta aksi raib di tengah kerumunan.
Peristiwa itu diinformasikan oleh orator di depan gedung DPR RI pada Kamis (20/3) petang.
"Saat ini sudah ada enam HP yang hilang, yang ngambil tolong kembalikan, kita sedang berjuang di sini," teriak seorang orator dari atas mobil komando.
Dari iPhone hingga Infinix, ponsel-ponsel mahasiswa lenyap tanpa jejak. Salah satu korban bahkan rela memberikan HP-nya kepada si pencopet, asalkan file skripsinya dikembalikan.
"Yang mengambil HP Samsung, HP nya ambil aja, tapi tolong kirim file skripsi saya ke siapa pun yang ada di WhatsApp. Itu file penting," ujarnya putus asa.
Diketahui, situasi terkini massa aksi telah dipukul mundur oleh aparat kepolisian. Aksi penolakan revisi UU TNI di depan DPR RI itu pun berujung ricuh.
Situasi demo semakin memanas usai massa aksi membakar ban hingga merobohkan pagar DPR. Mereka juga berusaha masuk ke dalam kompleks parlemen. Polisi pun merespons dengan menyemprotkan water cannon dan memukul mundur dengan membawa tongkat.
Diketahui, aksi penolakan revisi UU TNI telah dilakukan aliansi mahasiswa dan masyarakat sipil sejak Rabu (19/3) malam. Mereka mendirikan tenda pintu gerbang Pancasila DPR RI.
Artikel Terkait
Dapur Makan Bergizi: Antara Gizi Anak dan Anggaran yang Tak Boleh Padam
Dua Tersangka Dijerat Usai Aksi Pengusiran Paksa dan Penganiayaan Nenek Elina Viral
Kelelahan di Balik Kemudi: Microsleep Picu Tabrakan Beruntun di Tol Slipi
Buruh Lampung Protes: Kenaikan UMP 2026 Dinilai Tak Sanggup Tanggung Beban Hidup