Sarmuji menegaskan, Prabowo juga belum mengelaborasi gagasan tersebut termasuk soal kepastian jangka waktunya. "Jadi kan kemarin memang belum dinyatakan oleh Bapak Presiden, koalisi permanen itu maknanya seperti apa," katanya.
Sebelumnya, Ketum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi keinginan Prabowo membentuk koalisi permanen. Paloh menyebut usulan itu masih perlu dikaji.
"Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya, saya pikir itu amat memungkinkan," kata Paloh menjawab pertanyaan wartawan setelah menghadiri HUT Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Ditanya lebih lanjut pandangannya tentang usulan itu, Paloh menjawab diplomatis. Namun dia melempar pertanyaan tentang berapa lama waktu dari arti 'permanen' yang dimaksud Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu, kan pasti ada batas waktu ya. Apakah dua kali pemilu? Tiga kali pemilu? Empat kali pemilu? Lima kali pemilu dan sebagainya ya," tuturnya.
Sumber: inilah
Foto: Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi (kanan) saat memberikan keterangan di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). (Foto: Antara/Rio Feisal)
Artikel Terkait
Roy Suryo Buka Suara Soal Ziarah ke Makam Orang Tua Jokowi, Alasannya Bikin Heboh!
Geng Solo Masih Berkeliaran? Ini Tantangan Terberat Prabowo di Tahun Pertama!
Prabowo Disebut Tak Semanis Jokowi, Benarkah Popularitasnya Lebih Tulus?
DPR Sindir Babe Haikal: Ancam Legalkan Produk Non-Halal, Kebijakan Ngawur atau Langkah Berani?