MURIANETWORK.COM - Sebanyak 400 warga Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, membentuk Gerakan Tangkap Arsin.
Kelompok ini dibentuk setelah Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, menghilang usai kasus pagar laut di perairan Tangerang, ramai dibicarakan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin, Aman Rizal.
Aman menyebut gerakan ini diinisiasi sebagai antisipasi jika nantinya Arsin masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron.
Tak hanya itu, alasan lainnya adalah warga tak lagi percaya terhadap kinerja Arsin dan Sekretaris Desa Kohod, Enjang Karta.
"Tujuannya untuk antisipasi buronnya Arsin karena kami sudah tidak percaya dengan kinerja Arsin dan Enjang Karta sebagai Sekretaris Desa," kata Aman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (10/2/2025) malam.
Lebih lanjut, Aman menduga ada pihak yang melindungi Arsin.
Sebab, kata Aman, ia dan warga Desa Kohod lainnya pernah melaporkan Arsin ke Inspektorat dan Bupati Tangerang, tapi tak digubris.
Ia juga menyebut Arsin saat ini sudah tidak berada di Desa Kohod.
Padahal, proses hukum sedang berjalan, sedangkan Arsin diketahui mangkir dari panggilan pemeriksaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ataupun Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Saat ini, Arsin tidak diketahui keberadaannya. Padahal proses hukum sedang berjalan," ujarnya.
Keberadaan Arsin juga tak diketahui Kuasa Hukumnya, Yunihar.
Bahkan, Yunihar blak-blakan mengaku dirinya justru masih mencari keberadaan Arsin.
Ia menduga Arsin tengah menghadiri agenda di luar saat penggeledahan terjadi.
Artikel Terkait
Solidaritas Catalonia-Palestina Bergema di Lluís Companys, Hasil Tiket Disalurkan untuk Kemanusiaan
Suripto: Penjaga Kecemasan Moral di Titik-Titik Sunyi Sejarah Indonesia
Mantan Dirut ASDP Dituntut 8,5 Tahun Bui, Transaksi Akuisisi Kapal Dihitung sebagai Besi Tua Rp19 M
Gencatan Senjata Diuji, Dua Warga Sipil Lebanon Tewas Diserang Drone Israel