Dadan kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak menetapkan standar menu nasional untuk makan bergizi gratis.
Namun, dia memastikan makan bergizi gratis tetap berlandaskan standar komposisi gizi.
“Karena kalau di daerah yang banyak telur, ya telur lah mungkin mayoritas. Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu,” ujarnya.
“Sama juga dengan karbohidratnya, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung. Meskipun nasi mungkin diberikan juga. Tapi di daerah-daerah yang memang tidak terbiasa makan jagung, ya makan nasi,” sambung dia.
Sumber: instagram @ctd.insider
Artikel Terkait
Dampak Putusan MK: Konsep Tito Karnavian Ambrol, Polisi Aktif Dilarang Jabat Posisi Sipil
Pesta Seks Pelajar: Ustadz Ihsanul Faruqi Beberkan Penyebab & Solusi Mengatasi
Dinasti Politik: Bahaya dan Dampak Nyata bagi Rakyat Biasa
Kunjungan Raja Yordania Abdullah II ke Indonesia: Agenda, Pesawat F-16, hingga Gelar untuk Prabowo