Banjir bandang yang melanda Aceh Tengah menyisakan duka, tapi juga cerita tentang daya juang. Salah satunya datang dari Salihin, seorang warga yang sawah dan kebun kopinya habis tertimbun material longsor. Bagi dia, pilihan untuk bertahan hidup kini ada di atas air.
Dengan tangan sendiri, Salihin membangun sebuah perahu sampan. Bahan bakunya unik: kayu gelondongan yang justru terbawa oleh banjir yang menghancurkan lahannya. "Perahu ini saya buat dari perahu yang hanyut di sawah orang, terus saya bikin sampan untuk usaha sehari-hari," ujarnya kepada wartawan Iwan Bahagia, seperti dilaporkan untuk BBC Indonesia pada 27 Desember 2025.
Bagi Salihin yang mengaku sebagai pelaut danau, ini satu-satunya jalan. Sawahnya sudah tak ada, tertutup lumpur, batang kayu, dan bebatuan. Begitu pula dengan kebun kopinya.
Katanya lagi, "Saya orangnya pelaut [nelayan danau], mencari nafkah untuk keluarga."
Artikel Terkait
Abu Ubaidah Gugur, Nama Jihad Itu Terus Hidup
Di Balik Layar, Kita Lebih Berani: Mengapa Kejujuran Lebih Mudah di Kolom Komentar?
Teddy Indra Wijaya: Satu Pintu yang Menyaring Suara Rakyat untuk Prabowo
Simpang Lima Semarang: Malam Tahun Baru Tanpa Kembang Api, Penuh Harmoni dan Donasi