"Iya demokrasi prosedural karena kita sudah coba berapa kali nih 6 kali pemilihan langsung yang melelahkan," katanya.
Dukungan juga datang dari kubu Gerindra.
Partai pimpinan Prabowo ini secara resmi mendukung mekanisme pemilihan lewat DPRD. Sekjen Gerindra, Sugiono, berargumen bahwa cara ini jauh lebih efisien. Bukan cuma soal biaya, tapi juga waktu penjaringan kandidat dan pelaksanaannya.
“Gerindra ada dalam posisi mendukung upaya ataupun rencana untuk melaksanakan pemilukada ini oleh DPRD di tingkat bupati, wali kota ataupun di tingkat gubernur,” jelas Sugiono dalam keterangannya, Senin (29/12).
Pendapat serupa diungkapkan Ketua DPP Gerindra, Prasetyo Hadi. Menurut Pras, sudah saatnya ada keberanian untuk mengubah sistem jika dampak negatifnya dinilai terlalu besar. Ongkos politik yang membengkak dalam Pilkada langsung jadi salah satu sorotan utamanya.
"Tetapi kalau kami berpendapat, sekali lagi kami sebagai pengurus partai, salah satu pimpinan di partai, kami berpendapat memang kita harus berani. Harus berani untuk melakukan perubahan dari sistem, manakala kita mendapati bahwa sistem yang kita jalankan sekarang itu banyak juga sisi negatifnya," ujar Pras di Jakarta Timur, Senin (29/12).
Jadi, wacananya terus bergulir. Dukungan dari dua partai besar ini jelas memberi bobot tersendiri. Tinggal menunggu respons dari pihak-pihak lain, dan tentu saja, publik luas.
Artikel Terkait
Lalu Lintas Melesat, 2,2 Juta Kendaraan Serbu Empat Ruas Tol Saat Nataru
Baku Tembak di Yalova, Tiga Polisi Gugur Gempur Persembunyian ISIS
Kurang Bersyukur Disebut, Pengamat Bela Siswa yang Kritik Menu Makan Bergizi Gratis
Bupati Bekasi Terjerat Lagi, Siklus Korupsi Kembali Berulang