Hasil TKA SMA 2025: Alarm Merah untuk Fondasi Pendidikan

- Senin, 29 Desember 2025 | 10:06 WIB
Hasil TKA SMA 2025: Alarm Merah untuk Fondasi Pendidikan

Masalahnya bukan terletak pada niat pemerintah yang buruk. Jarak antara kebijakan dan pelaksanaan di lapanganlah yang sering kali terlalu jauh. Ketika jadwal dan sistem sudah fix, sementara penguatan cara mengajar masih lambat, tes berisiko cuma jadi alat ukur yang datang sebelum perbaikan terjadi. Kalau TKA memang tujuannya untuk pemetaan, maka tindak lanjutnya harus konkret. Misalnya, pendampingan khusus buat sekolah dan daerah yang nilainya rendah, penguatan literasi-numerasi dari awal, dan pelatihan guru yang berkelanjutan serta sesuai kebutuhan nyata di kelas.

Di titik ini, peran sekolah krusial. Persiapan TKA harusnya jadi momentum untuk membenahi cara belajar, bukan cuma cara menguji. Literasi harus hidup dalam keseharian, numerasi diajarkan dengan konteks yang nyata, dan Bahasa Inggris diperkenalkan sebagai alat komunikasi, bukan hafalan rumus gramatikal semata. Semua itu butuh waktu panjang, konsistensi, dan dukungan kebijakan yang fokus pada proses, bukan sekadar hasil akhir.

Kita kadang terlalu percaya pada perubahan nama, skema baru, atau integrasi sistem. Seolah-olah dengan itu, semuanya akan otomatis membaik. Padahal, pendidikan bukan aplikasi smartphone yang bisa di-update versinya dalam semalam. Ia bekerja melalui relasi manusia yang kompleks di ruang kelas: antara guru yang memahami, murid yang didengarkan, dan kurikulum yang relevan dengan kehidupan mereka.

Belajar dari TKA SMA artinya berani mengakui bahwa angka rendah bukan aib bagi siswa. Itu adalah sinyal untuk seluruh sistem. Sinyal itu harus dibaca dan ditindaklanjuti sekarang, sebelum kita melangkah ke tes untuk jenjang yang lebih dini. Kalau diabaikan, TKA SD dan SMP nanti hanya akan menjadi cermin yang sama hanya saja, yang terpantul di dalamnya adalah wajah-wajah yang lebih muda.

Pada akhirnya, TKA ini soal keberanian membaca arah. Negara tidak bisa cuma mengukur, lalu berharap segalanya membaik dengan sendirinya. Kalau persiapan TKA untuk SD dan SMP cuma jadi agenda administratif belaka, maka kegagalan bukan dicegah. Hanya dimajukan waktunya saja. Anak-anak kita berhak mendapatkan sistem pendidikan yang mau belajar, dan belajar lebih cepat dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat.


Halaman:

Komentar