Lalu dibangunlah framing bahwa Jokowi-lah yang memaafkan. Tampil sebagai ksatria dan negarawan besar. Padahal, di mata lawan-lawannya, dia tak lebih dari penipu yang pengecut.
Kalau dianalogikan dengan permainan catur, posisi Jokowi sudah sulit. Bahkan, bisa dibilang mati langkah. Beberapa pion politiknya pun sudah berguguran menjadi tumbal kasus ini.
Ambil contoh Silfester Matutina. Sebagai Ketua Relawan Solideritas Merah Putih (Solmet), dulu dia rajin muncul di media membela Jokowi. Sekarang? Dia masuk kotak. Pasca kasusnya dengan JK terbongkar, dia seperti hilang angin.
Meski belum mendekam di penjara, sang terpidana yang dikenal sebagai pendukung die hard Jokowi ini sudah ‘terpenjara’ eksistensinya. Tak bisa lagi tampil atraktif. Mungkin hanya bisa mengintip perkembangan opini lewat layar ponsel.
Lalu ada Andi Azwan. Dia dapat ‘berkah’ jadi Ketua Jokowi Mania setelah OTT KPK menjerat Imanuel Ebenezer. Tapi sekarang statusnya sendiri jadi terlapor. Setidaknya ada dua laporan polisi yang menunggunya, terkait klaimnya yang ngotot sudah punya scan ijazah asli Jokowi.
Pendukung Jokowi lainnya yang masih tampil di media, seringkali membela dengan logika yang dipaksakan. Argumennya itu-itu lagi, plus serangan personal. Itu sudah jadi modus standar mereka.
Di sisi lain, dukungan untuk kubu Roy Suryo justru makin meluas. Roy Suryo dianggap sebagai simbol perlawanan seorang ‘raja sejati’ yang mengabdi pada rakyat, melawan ‘raja abal-abal’ dari Solo yang dianggap menzalimi.
Setiap penampilan tim hukum Roy Suryo di media mendapat sambutan hangat. Sementara kubu Jokowi sepertinya kehabisan amunisi. Tim hukum dan relawannya tak lagi mempan, sampai-sampai Jokowi sendiri harus berulang kali turun gunung langsung bertempur.
Dalam catur, kalau Raja terus menggeser posisi apalagi sampai harus melangkah menghindari serangan itu pertanda bahaya. Posisinya terjepit. Skak mat bagi Jokowi akan datang saat ijazah palsunya benar-benar ditelanjangi di pengadilan. Kita tunggu saja saat itu tiba.
Dengan satu pesan tegas untuk Jokowi: jangan cabut laporanmu!
(")
Artikel Terkait
Jenazah Turis Spanyol Ditemukan di Perairan Labuan Bajo, Tiga Korban Masih Dicari
Muslim Arbi: Perpol 10/2025 adalah Jebakan Konstitusional untuk Prabowo
Bencana Hibrida dan Kegaduhan Pejabat: Saat Negara Hanya Menghadirkan Drama
Cinta Segitiga Berujung Maut, Oknum Polisi Cekik Sahabat Tunangannya