Prabowo Dijebak "Geng Jokowi" Lewat Perpol 10/2025? Muslim Arbi Beri Peringatan Keras
Langkah awal pemerintahan Prabowo Subianto langsung dihadapkan pada badai politik. Pengamat Muslim Arbi melihat ada permainan canggih di balik terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) untuk Perpol Nomor 10 Tahun 2025. Menurutnya, Presiden justru masuk perangkap yang dipasang oleh kelompok politik lama, yang ia sebut "Geng Jokowi".
"Ini jebakan politik yang sangat halus," kata Arbi, Senin (29/12/2025).
Ia tak main-main. "PP untuk Perpol 10/2025 ini justru menjadi alat untuk menjatuhkan Prabowo dari dalam kekuasaan itu sendiri," tegasnya.
Inti masalahnya, menurut analisis Arbi, ada pada substansi Perpol itu sendiri. Aturan ini dinilai berbenturan langsung dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang melarang polisi aktif menduduki jabatan sipil. Putusan MK itu kan pilar reformasi, dibuat agar Polri profesional dan tidak kembali ke era dwifungsi. Nah, Perpol ini malah membuka ruang abu-abu. "Ini kemunduran reformasi," ucap Muslim Arbi.
Dampaknya bisa berlapis. Di satu sisi, langkah ini berisiko menyeret Prabowo ke dalam konflik konstitusional dan gugatan hukum. Di sisi lain, efek di ruang publik jauh lebih berbahaya.
Sejak isu ini mencuat, citra Prabowo di media sosial anjlok. Narasinya berubah. Dia bukan lagi dianggap sebagai pemimpin perubahan, melainkan sekadar kelanjutan dari rezim sebelumnya. "Ini sangat berbahaya," ujarnya.
Lalu, siapa yang diuntungkan? Menurut Muslim Arbi, kondisi ini justru menguntungkan kelompok politik di sekitar Presiden ke-7 Joko Widodo. Setiap polemik yang melemahkan Prabowo akan memperkuat posisi tawar mereka.
Artikel Terkait
Tragedi di Manado: Panti Werdha Ludes Terbakar, 16 Nyawa Melayang
TNI-Polri Kerahkan Pasukan Amankan Mimika Menjelang Malam Tahun Baru
Jenazah Anak Pelatih Valencia Ditemukan Setelah Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo
Makan Bergizi Gratis: Solusi atau Tantangan Baru dalam Perang Melawan Stunting?