Kasus Ijazah Palsu: Jokowi Mati Langkah, Sejumlah Pion Politik Telah Ditumbalkan
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Bukan Jokowi kalau tidak main playing victim. Polanya sudah bisa ditebak: lempar batu, sembunyi tangan. Bikin suasana gaduh, sambil terus menuding pihak lain.
Belakangan ini, lewat kubu Relawan Bara JP, Jokowi mengklaim telah memaafkan dua belas orang terlapor. Hanya tiga nama yang dikecualikan. Dalam sebuah wawancara, dia bilang urusan pribadi sudah dimaafkan, tapi proses hukum harus tetap berjalan.
Ungkapan ‘Jokowi memaafkan’ itu sendiri terdengar janggal. Sangat janggal. Seperti ada yang dipaksakan. Bagi yang mengamati, ini jelas sebuah upaya membangun citra sebagai korban.
Lantas, siapa sebenarnya yang minta maaf padanya?
Dalam kasus ijazah palsu ini, upaya mediasi tercium di mana-mana. Mulai dari mengerahkan aktivis bayaran untuk menjembatani lewat Komisi Reformasi Kepolisian yang akhirnya gagal sampai upaya memecah belah para terlapor. Tujuannya, agar ada yang ‘sowan’ ke Solo untuk meminta maaf.
Namun begitu, kubu Roy Suryo dan kawan-kawan tampaknya tak bergeming. Pasca diperlihatkan ijazah dalam gelar perkara khusus, kesimpulan mereka tetap sama: ijazah itu palsu.
Rustam Efendi bahkan semakin tegas. Saat melihat foto di ijazah yang ditunjukkan, dia berkomentar blak-blakan.
“Bibir itu bukan bibir Jokowi. Matanya juga bukan. Kumis tipisnya pun bukan. Foto itu, jelas bukan foto Jokowi,” ujarnya.
Setelah sandiwara ‘memperlihatkan’ ijazah itu, Jokowi langsung memanfaatkan momen. Seolah-olah keaslian ijazahnya sudah terbukti. Seolah-olah Roy Suryo cs yang bersalah dan telah meminta maaf.
Artikel Terkait
Jenazah Turis Spanyol Ditemukan di Perairan Labuan Bajo, Tiga Korban Masih Dicari
Muslim Arbi: Perpol 10/2025 adalah Jebakan Konstitusional untuk Prabowo
Bencana Hibrida dan Kegaduhan Pejabat: Saat Negara Hanya Menghadirkan Drama
Cinta Segitiga Berujung Maut, Oknum Polisi Cekik Sahabat Tunangannya