Profesor Gizi Dinilai Ringankan Bahaya Makanan Ultra-Proses, Dokter Basuki Angkat Bicara

- Jumat, 26 Desember 2025 | 06:00 WIB
Profesor Gizi Dinilai Ringankan Bahaya Makanan Ultra-Proses, Dokter Basuki Angkat Bicara

✍🏻 dr. Basuki Rahmat

Ini mungkin pertama kalinya saya menunjuk langsung seseorang dalam tulisan. Saya melakukannya bukan karena emosi sesaat, tapi lebih karena rasa tanggung jawab yang sudah tak tertahankan lagi.

Bagaimana mungkin seorang profesor gizi yang bahkan duduk di dewan pakar program nasional MBG berbicara dengan cara yang begitu tidak pantas? Saya menyaksikannya sendiri dalam sebuah diskusi publik di kanal YouTube Ruang Publik, yang berjudul “Diskusi Publik: Refleksi Program MBG: Antara Janji Politik, Tata Kelola, dan Dampak”. Durasi acaranya panjang, hampir dua setengah jam. Tapi di situlah letak masalahnya.

Sebagai seorang dokter yang fokus pada pencegahan penyakit kronis, apa yang saya dengar bukan cuma bikin gemas. Lebih dari itu, ini berpotensi membahayakan jutaan generasi muda Indonesia. Rasanya miris.

Di menit 1:03:26, sang profesor mulai membahas UPF atau Ultra Processed Food. Dan ada dua poin yang disampaikannya yang menurut saya sangat mengkhawatirkan.

Pertama, beliau mendefinisikan UPF secara sederhana sekali: makanan yang diproses agar lebih enak. Coba bayangkan jika yang mendengar adalah ibu-ibu dengan pemahaman kesehatan yang terbatas. Pernyataan seperti itu akan mudah diterima begitu saja. "Oh, berarti nggak apa-apa dong," kira-kira begitu reaksi yang mungkin muncul.

Kedua, beliau menyatakan bahwa UPF tidak masalah asalkan dikonsumsi dalam batas wajar. Bahkan ditegaskan, produk-produk ini sudah mendapat izin dari BPOM. Pernyataannya ini diulang dua kali, seolah untuk mengukuhkan pendapatnya.

Nah, narasi semacam inilah yang rupanya mewarnai tahun pertama pelaksanaan MBG. Lihat saja apa yang disajikan: sari gandum instan, biskuit pabrikan, sosis, dan seabrek produk ultra-proses lainnya.

Saya harus berteriak lantang di sini:

UPF tidak punya tempat dalam makanan anak-anak. Titik.
Apalagi dalam program sebesar dan sepenting MBG.


Halaman:

Komentar