Suasana sore di halaman Pondok Pesantren Missi Islam Kaffah, Koja, Jakarta Utara, mendadak berubah jadi mencekam Kamis (25/12) lalu. Atap sebuah parkiran milik seorang bernama Darmawan, yang letaknya persis bersebelahan dengan ponpes, tiba-tiba ambruk. Reruntuhannya menghujam ke arah halaman tempat anak-anak biasa bermain.
Rekaman CCTV yang beredar menangkap momen genting itu. Tampak beberapa anak, kira-kira usia 5-6 tahun, sedang asyik bermain kelereng. Mereka jongkok di tanah, tak jauh dari struktur parkiran yang ternyata sudah rapuh. Seseorang dewasa duduk mengawasi di dekat mereka, suasana masih tampak biasa saja.
Kronologi kejadiannya berlangsung cepat, nyaris seperti adegan film.
Pukul 15.09.50 WIB
Ada enam anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan, fokus pada permainan mereka. Pengawas dewasa itu masih duduk tenang.
15.10.10 WIB
Dua santri lain tiba dengan motor, menyapa si pengawas. Segalanya masih tampak normal, tanpa tanda-tanda bahaya.
15.10.21 WIB
Suara "krek" keras tiba-tiba memecah kesunyian. Semua kepala menoleh ke arah parkiran. Dan belum sampai lima detik, dengan debu beterbangan, atap itu pun runtuh menyembah tanah.
Spontan, anak-anak, dua santri, dan orang dewasa itu berlarian menyelamatkan diri. Nyaris saja, reruntuhan itu menimpa mereka. Hanya selisih beberapa langkah.
15.10.35 WIB
Kekacauan pun terjadi. Orang-orang berhamburan keluar, berlarian menuju tumpukan besi dan seng yang sudah tak berbentuk itu. Suara alarm mobil yang tertimpa berdering nyaring, diselingi teriakan panik. Beberapa orang bahkan mencoba mengintip ke bawah puing-puing, khawatir ada yang tertimbun.
Artikel Terkait
Tragedi di Atap Afrika: Helikopter Jatuh di Kilimanjara Tewaskan Lima Orang
USDT Diam di Dompet? Ini Strategi Hasilkan Untung Tanpa Deg-degan
Healing di Akhir Tahun: Tren atau Kebutuhan Jiwa yang Mendasar?
Jalur Alternatif Puncak Amblas, Warga Buru-buru Dirikan Jembatan Bambu