Namun begitu, bantuan pemerintah tidak cuma berhenti di BLT. Untuk warga di Sumatera yang terdampak langsung dan mengungsi, disiapkan paket bantuan khusus. Setiap kepala keluarga bakal menerima minimal Rp8 juta. Rinciannya, Rp3 juta dialokasikan untuk membeli kebutuhan isian rumah, sementara Rp5 juta lagi ditujukan untuk pemulihan ekonomi keluarga. Bahkan untuk kebutuhan lauk pauk pun ada dukungannya, meski besaran pastinya masih dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan.
“Semuanya kita siapkan agar warga tidak hanya bertahan, tapi bisa segera bangkit kembali,” kata Gus Ipul.
Di sisi lain, Gus Ipul juga melaporkan skema santunan bagi korban jiwa. Untuk korban meninggal dunia, santunannya sebesar Rp15 juta. Sementara korban luka berat mendapat Rp5 juta. Penyalurannya nanti akan dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial. Tentu saja, berdasarkan data yang sudah diverifikasi ketat dan mendapat persetujuan dari bupati, wali kota setempat, serta BNPB.
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga menjadi kunci berikutnya. Sekretaris Kabinet, kata Gus Ipul, saat ini aktif menginventarisasi dan mengoordinasikan dukungan dari berbagai pihak. Tujuannya agar penanganan di Sumatera ini berjalan terpadu, terukur, dan bisa berkelanjutan.
“Kami di Kemensos akan terus berkoordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah, memastikan seluruh bantuan berjalan akuntabel dan benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkas Gus Ipul menutup pembicaraan.
Artikel Terkait
Siklon Ancam Sumsel, Gubernur Deru Kerahkan Daerah Siaga Banjir
Dua Mobil Hantam Pasangan Suami Istri di Palembang, Ibu Muda Tewas
Deru Teken UMK 2026, Palembang Pimpin Angka Tertinggi
Reshuffle 2025: Prabowo dan Tarik-Ulur Kinerja Versus Koalisi